Berita Maluku Tengah, Masohi – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Maluku Tengah kembali menggelar simulasi Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 tahap kedua di Lapangan Nusantara, Kota Masohi, pada Sabtu, 27 Januari 2024. Kegiatan ini bertujuan untuk memastikan pemahaman masyarakat, terutama mereka yang memiliki hak pilih, terkait aturan dan mekanisme pencoblosan.
Abdul Samad Ningkeula, Ketua KPU Kabupaten Maluku Tengah, menjelaskan bahwa simulasi ini dilaksanakan sesuai dengan mekanisme dan prosedur pelaksanaan pencoblosan. Tujuannya adalah agar masyarakat tidak bingung dalam mengambil jenis surat suara hingga memasukkannya ke dalam kotak suara.
Ningkeula menyampaikan bahwa simulasi tahap kedua lebih fokus pada mekanisme dan prosedur, termasuk pemahaman tentang jenis surat suara. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa masih ada pemilih yang belum memahami jenis surat suara, sementara pihak penyelenggara dipastikan telah mengikuti prosedur perhitungan dan penyalinan dengan benar.
Menanggapi usulan untuk melaksanakan pencoblosan surat suara di ruang terbuka, Ningkeula menjelaskan bahwa KPU mengambil keputusan berdasarkan pengalaman pemilu sebelumnya. Jika Tempat Pemungutan Suara (TPS) berada di ruang gedung, seperti ruang kelas atau kantor desa, potensi kecurangan menjadi besar. Oleh karena itu, KPU mengusulkan agar TPS didirikan di ruang terbuka pada pelaksanaan pemilu pada 14 Februari 2024, dengan harapan dapat meminimalisir potensi kecurangan oleh pihak-pihak yang memiliki kepentingan.
Selain simulasi, KPU Maluku Tengah juga mengadakan kegiatan jalan sehat bersama Panitia Pemungutan Suara (PPS), Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK), Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu), Panitia Pengawas (Panwas), serta partai politik, sebagai bentuk sosialisasi dan pembinaan terhadap semua pihak yang terlibat dalam penyelenggaraan Pemilu 2024. Matamaluku
