Jakarta – Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan mengakui bahwa saat ini Kementeriannya sedang menghadapi tantangan besar terkait dengan penggeledahan yang dilakukan oleh penyidik Kejaksaan Agung (Kejagung) pada hari Selasa. (03/10/2023)
“Saya harus akui, saat ini kita sedang menghadapi badai di Kemendag yang sampai sekarang belum reda,” ungkap Zulkifli Hasan, yang akrab disapa Zulhas, saat ditemui di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa.
Zulhas mengambil alih jabatan Mendag pada tanggal 15 Juni 2022, menggantikan Muhammad Lutfi. Ia menjelaskan bahwa “badai” yang sedang dihadapi oleh Kemendag terkait dengan sejumlah perkara, termasuk minyak goreng, besi, garam, dan masalah perdagangan lainnya.
Meskipun menghadapi tekanan yang besar, Zulhas memastikan bahwa di bawah kepemimpinannya, Kemendag akan berupaya keras untuk menyelesaikan berbagai permasalahan yang tengah dihadapi.
“Iya, memang badai ini ada, tapi kami akan menanganinya dengan hati-hati. Kemendag telah mengatasi berbagai tantangan, seperti Lebaran, Natal, dan tahun baru, namun beberapa masalah masih harus diselesaikan,” tegasnya.
Pernyataan Zulhas ini muncul sebagai respons terhadap upaya penggeledahan yang dilakukan oleh penyidik Kejagung di Kantor Kemendag pada hari itu (3/10).
Kejagung melakukan penggeledahan tersebut terkait dengan dugaan penyalahgunaan wewenang dalam kebijakan impor gula. Penyidikan ini berkaitan dengan upaya memastikan ketersediaan stok gula nasional dan stabilisasi harga.
Selain kasus impor gula, Kejagung juga sebelumnya menangani dugaan korupsi terkait dengan ekspor minyak goreng yang melibatkan mantan Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kemendag, Indra Sari Wisnu Wardhana, sebagai tersangka. Dalam kasus yang merugikan negara sebesar Rp6,47 triliun tersebut, Indra Sari telah divonis dengan hukuman penjara selama 3 tahun. Matamaluku-Ant