Ambon – Upaya penertiban Pedagang Kaki Lima (PKL) yang dilakukan oleh Pemerintah Kota Ambon beberapa waktu lalu mulai dari depan Terminal Mardika hingga Pasar Batu Merah dinilai tidak efektif.
Hal ini disampaikan Anggota DPRD Kota Ambon, Zeth Pormes kepada sejumlah wartawan di Gedung Rakyat Belakang Soya, Kamis (11/8/2022).
Diketahui meski kiosnya telah dibongkar tidak menyurutkan niat PKL yang nekat berjualan di bahu jalan atau menempati lokasi semula.
Pormes menilai penertiban yang dilakuakn di Pasar Mardika terlalu terburu-buru sehingga tidak efektif. Buktinya usai penertiban pedagang kembali berjualan di badan jalan dan di dalam terminal.
Pormes menyatakan, seharusnya penertiban di dahului dengan perencanaan yang matang baik soal tempat maupun lokasi berjualan sementara bagi para PKL yang dibarengi tindakan sosialisasi, konsolidasi yang baik oleh pemerintah.
Ia mencontohkan apa yang dilakukan Tri Rismaharini saat menjabat Wali Kota Surabaya, demikian halnya dengan Joko Widodo saat masih menjabat Wali Kota Solo, semuanya berlangsung dengan baik dan aman.
“Operasi penertiban pasar di seluruh indonesia semua dilakukan dengan perencanaan yang matang, konsolidasi, yang baik contohnya penertiban pasar di Surabaya oleh Ibu Risma dan juga Pak Jokowi di Solo,” ujarnya
Pormes mengatakan, saat rapat dengan pedagang bersama Pemkot Ambon dirinya telah meminta agar proses penertiban dirancang dengan baik tidak terburu–buru mengingat saat ini lagi musim penghujan.
Pasca penertiban terminal dan pasar Mardika masih ada pedagang kembali menggelar dagangan mereka hingga ke bahu jalan sehingga berdampak pada kemacetan.
Pantauan Tim Matamaluku.com di lapangan, dari beberapa lokasi penertiban PKL, banyak PKL yang kembali berjualan. Bahkan, hari ini, PKL masih ada beberapa pedagang yang masih membandel. Mereka kembali berjualan di badan jalan pantai mardika hingga kawasan pasar Batu Merah.
Meski sudah ada pos pemantauan, pedagang tetap kucing-kucingan dengan petugas. Saat petugas tidak berada di lokasi pedagang kembali menggelar dagangan di jalan. Matamaluku.com