Jakarta (MataMaluku) – Penyakit Parkinson diprediksi akan terus meningkat secara global. Menurut studi terbaru yang dipublikasikan di BMJ, jumlah kasus Parkinson diproyeksikan melonjak hingga 112 persen, dari hampir 12 juta kasus pada 2021 menjadi 25,2 juta kasus pada 2050.
Penelitian ini menggunakan data tren penyakit dari 195 negara, mempertimbangkan berbagai faktor yang memengaruhi tingkat kejadian Parkinson untuk memperkirakan prevalensinya di masa depan.
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Parkinson adalah penyakit neurodegeneratif yang memengaruhi pergerakan, kesehatan mental, pola tidur, serta menyebabkan nyeri dan masalah kesehatan lainnya. Meskipun penyebab pastinya belum diketahui, faktor risiko seperti riwayat keluarga, paparan polusi udara, pestisida, dan pelarut dapat meningkatkan kemungkinan seseorang mengembangkan penyakit ini.
Penyakit ini umumnya menyerang orang berusia lanjut, tetapi individu yang lebih muda juga bisa terkena. Saat ini, belum ada obat yang dapat menyembuhkan Parkinson, tetapi terapi dan obat-obatan dapat membantu mengelola gejalanya.
Tanda-Tanda Awal Penyakit Parkinson
Gejala Parkinson berkembang secara perlahan dan dapat berlangsung dalam jangka waktu lama. Berikut delapan tanda awal yang perlu diwaspadai:
-
Hilangnya Kemampuan Mencium
Penurunan indra penciuman sering kali menjadi gejala awal yang dialami oleh penderita Parkinson. -
Konstipasi
Masalah pencernaan, terutama konstipasi, merupakan gejala umum yang sering muncul sebelum tanda-tanda motorik lainnya berkembang. -
Tremor
Sekitar 70-80 persen penderita Parkinson mengalami tremor, yang biasanya terjadi saat istirahat dan mereda saat tidur. Tremor ini sering muncul pertama kali di satu sisi tubuh, seperti tangan, bibir bawah, tungkai, atau rahang. -
Gangguan Tidur
Gerakan tiba-tiba saat tidur, seperti menendang atau mengayunkan tangan, dapat menjadi indikasi spesifik Parkinson. -
Perubahan pada Tulisan Tangan
Tulisan tangan penderita Parkinson cenderung menjadi lebih kecil dan lebih berhimpitan dibanding sebelumnya. -
Perubahan Gerakan
Parkinson dapat menyebabkan pergerakan tubuh menjadi lebih lambat, menurunkan refleks alami seperti mengayunkan lengan saat berjalan, dan membuat ekspresi wajah menjadi lebih kaku. Beberapa penderita juga mengalami nyeri, seperti bahu kaku yang ternyata disebabkan oleh gangguan saraf, bukan sendi. -
Perubahan Cara Bicara
Suara penderita Parkinson bisa menjadi lebih lembut, serak, atau terdengar tidak jelas. -
Kecemasan dan Depresi
Selain gejala motorik, penderita Parkinson sering mengalami kecemasan dan depresi akibat perubahan kimia di otak, bukan hanya sebagai reaksi terhadap penyakit itu sendiri.
Seiring perkembangan penyakit, penderita juga bisa mengalami rasa pusing, vertigo, serta perubahan postur tubuh, seperti membungkuk atau menekuk sendi.
Mengenali tanda-tanda awal Parkinson sangat penting agar pengobatan dapat dilakukan sedini mungkin. Jika Anda atau orang terdekat mengalami gejala-gejala tersebut, segera konsultasikan dengan tenaga medis untuk evaluasi lebih lanjut. MM/AC