Berita Ambon – Aksi luar biasa warga dan sopir angkutan kota (Angkot) di wilayah Kebun Cengkih telah memicu perhatian luas masyarakat setempat. Mereka mengambil inisiatif menanam pohon di tengah jalan sebagai bentuk protes tegas terhadap ketidakresponsifan pemerintah dalam melakukan perbaikan jalan yang rusak parah.
Dengan kreativitas yang mengagumkan, sejumlah warga setempat menggunakan ban bekas dan batang pohon pisang untuk menyulap jalan rusak menjadi lokasi aksi protes mereka. Pohon pisang dan ban bekas ditempatkan dengan hati-hati di tengah jalan yang selama ini menjadi sumber risiko bagi pengendara roda dua maupun roda empat, yang harus melintas dalam arah berlawanan.
Aksi ini diselenggarakan sebagai tanggapan atas kelambatan pemerintah, khususnya instansi terkait, dalam merespons keluhan dan permohonan warga untuk memperbaiki jalan yang semakin memprihatinkan. Dampak buruk dari kondisi jalan yang semakin memburuk sangat mengkhawatirkan keselamatan para pengguna jalan.
Aksi protes ini berlangsung selama sekitar satu jam, dan pada akhirnya, tim dari Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Ambon, yang dipimpin oleh Kepala Seksi Jalan dan Jembatan, turun langsung ke lokasi unik ini. Mereka meminta warga untuk menghentikan aksi protes tersebut, sambil berjanji akan segera memperbaiki bagian jalan yang rusak.
Kepala Seksi Jalan dan Jembatan Dinas PUPR Kota Ambon, Wendy Sahusilawane, dalam sebuah wawancara menyampaikan bahwa pihaknya telah segera mengirimkan tim dan peralatan yang diperlukan untuk memperbaiki ruas jalan yang mengalami kerusakan. Ia juga menjelaskan bahwa tidak semua kerusakan jalan dapat diperbaiki secara bersamaan, dan perbaikan akan dilakukan secara bertahap. Dirinya meyakinkan bahwa beberapa bagian jalan yang rusak sudah dimasukkan dalam program perbaikan.
Seperti yang diketahui, pada Senin, 2 Oktober 2023, sekitar pukul 10:00 WIT, warga bersama sopir angkutan umum (Angkot) rute Stain dengan tegas menyampaikan protes mereka dengan menanam pohon pisang di ruas jalan yang rusak tersebut. Lokasi aksi protes berada tepat di depan Kantor Pusat Konservasi Satwa Maluku Kebun Cengkeh, Desa Batu Merah, Kecamatan Sirimau, Kota Ambon.
Aksi ini merupakan bentuk protes warga atas keadaan jalan yang semakin parah rusak, sementara mereka telah berkali-kali melaporkan masalah ini kepada pemerintah. Langkah drastis ini diharapkan dapat mendorong pemerintah untuk segera mengatasi masalah jalan yang sudah terlalu lama diabaikan. Matamaluku