Maluku Tengah, Masohi – Warga Kota Masohi keluhkan tingginya harga minyak goreng yang dijual pedagang di pasar Binaya Masohi. Kendati pemerintah melalui Kementerian Perdagangan telah mengeluarkan aturan satu harga minyak goreng berlaku mulai 19 Januari hingga tiga bulan kedepan.
Dalam implementasinya dilapangan pedagang masih menjual dengan harga tinggi yakni Rp22.000 per liter, seperti yang terjadi di pasar Binaya Masohi. Harga minyak goreng ritel dijual per liter Rp22.000 padahal penetapan satu harga yakni Rp14.000 per liter.
Lonjakan harga minyak goreng tersebut turut membuat resah masyarakat, khususnya ibu rumah tangga dan para pedagang makanan. Salah satunya disampaikan Rena Lekahena warga kota Masohi.
Saat ditemui Tim Matamaluku.com di Pasar Binaya Masohi, Rena mengakui, harga minyak goreng naik cukup signifikan dari sebelumnya. Sebelumnya minyak goreng berbagai merek dijual Rp16.000 per liter belakangan naik menjadi Rp22.000 per liter sedangkan untuk ukuran lima liter sebelumnya Rp60.000 naik menjadi Rp120.000.
Kenaikan ini menurutnya, sangat membebani masyarakat apalagi dirinya sebagai seorang jibu-jibu. Ia mengaku, sehari-harinya menggunakan minyak goreng.
Menurutnya, kenaikan harga minyak goreng ini sudah berlangsung sekitar hampir sebulan belakangan. Sebagai ibu rumah tangga, Rena mengakui kenaikan harga minyak goreng ini cukup terasa apalagi dalam kondisi pandemi COVID-19 seperti saat ini.
Sementara itu, Jemmy Pauno seorang pedagang mengaku meski sudah mengetahui penurunan harga, tetapi umumnya pedagang di pasar Binaya belum menurunkan harga, lantaran minyak goreng yang saat ini dimiliki, masih merupakan stok lama saat harga mahal.
Jemmy Pauno mengatakan, minyak goreng di Pasar Binaya Masohi mengalami lonjakan harga jelang Nataru. Kenaikan harga tersebut cukup signifikan berkisar Rp4000-Rp 5000 per kilogramnya.
Ia menambahkan, stok minyak goreng yang dijual merupakan sisa saat dibeli jelang Nataru sehingga mereka masih menjual dengan harga lama, agar tidak merugi. Jika stok yang ada habis mereka akan kembali menjual dengan harga sesuai pentetapan pemerintah.
Seperti diketahui, penurunan harga minyak goreng menjadi Rp14.000 per liter ini sudah ditetapkan Kementerian Perdagangan. Harga minyak goreng turun Rp14.000 per liter, baik kemasan premium maupun kemasan sederhana. Dengan demikian, saat ini berlaku kebijakan satu harga untuk minyak goreng.
Meskipun harga minyak goreng turun, namun penjualan di pasar tradisional, masih diberikan waktu satu minggu agar harga minyak goreng bisa menyesuaikan menjadi Rp14.000 per liter.
Rencananya, kebijakan harga minyak goreng Rp14.000 per liter ini berlaku selama 6 bulan ke depan. Pada bulan Juni 2022, Kementerian Perdagangan akan mengevaluasi lagi kebijakan harga minyak goreng tersebut. Matamaluku.com