Maluku Tengah, Haruku – Sekretaris Negeri Kariu Nus Leatomu mengakui warganya sangat membutuhkan peralatan masak-memasak seperti panci, wajan/kuali, kompor maupun peralatan makan.
“Peralatan masak sangat dibutuhkan, mengingat saat mereka mengungsi ke Negeri Aboru hanya membawa barang-barang seadanya, sehingga peralatan masak-memasak itu benar-benar sangat dibutuhkan oleh warga,” kata Nus Leatomu.
Dirinya berharap, adanya uluran tangan dari berbagai pihak untuk bisa menyumbangkan peralatan memasak dan makan bagi warganya.
Nus Leatomu menjelaskan, bantuan kebutuhan makan dan pakaian yang diterima dari berbagai pihak dan pemerintah saat ini cukup terpenuhi, untuk ketersediaan bahan makanan diperkirkarakan bisa mencukupi hingga satu bulan kedepan.
Selain itu, obat-obatan juga cukup tersedia. Pos Kesehatan untuk melayani kebutuhan kesehatan warga di lokasi pengungsian telah dibangun TNI didukung tenaga kesehatan (Nakes) baik TNI maupun dari Puskesmas Negeri Aboru dan Nakes dari Pustu Kariu yang ikut mengungsi.
Untuk masalah kesehatan, sejauh ini kata Leatomu belum ada keluhan yang berarti.
Mewakili warga dan Jemaat Kariu, Leatomu juga berharap agar pembangunan rumah-rumah warga yang rusak maupun terbakar bisa segera dibangun sehingga mereka dapat secepatnya kembali ke Negeri Kariu.
Sebelumnya, pasca bentrokan dan warga Kariu mengungsi di negeri Aboru, sejumlah bantuan baik dari pemerintah, TNI-Polri termasuk perusahaan dan organisasi kemasyarakatan lainnya disalurkan untuk memenuhi kebutuhan warga selama dilokasi pengungsian.
Tidak saja bantuan kebutuhan sandang pangan, bantuan obat-obatan termasuk pendirian Posko kesehatan juga dibangun untuk melayani warga Kariu.
Dan berdasarkan data Kepolisian Daerah (Polda) Maluku, tercatat sebanyak 211 unit rumah warga mengalami rusak, rincianya 183 di antaranya rusak berat, 28 rusak ringan.
Khusus untuk bangunan Sekolah Dasar (SD) Negeri Kariu, terdapat 2 ruangan terbakar. Kemudian 19 unit kendaraan bermotor roda dua milik warga, 3 unit motor Dinas Polri, 1 motor Dinas TNI dan 9 unit mobil rusak.
Untuk rumah warga yang masih utuh atau tidak mengalami kerusakan akibat konflik, tercatat sebanyak 100 unit. Bangunan lain yang masih utuh yakni Gereja Ebenhaezer, Pastori, Baileo, dan Pasar. Untuk kendaraan bermotor roda dua yang masih utuh sebanyak 58 unit, mobil ada 3 unit. Dan semuanya itu sudah diamankan aparat keamanan. Matamaluku.com