Warga Desa Poka Antusias Gunakan KB Implan

  • Bagikan
Warga Desa Poka Antusias Gunakan KB Implan

Ambon – Warga Desa Poka, Kecamatan Teluk Ambon antusias menggunakan KB implan atau biasa dikenal susuk, hal ini dianggap sangat praktis dan membuat ibu-ibu tidak perlu repot bolak balik menggunakan alat kontrasepsi suntik KB.

Hal ini terungkap pada kegiatan program KB gratis yang digelar Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kota Ambon di Desa Poka, Kecamatan Teluk Ambon, Selasa (25/10/2022)

Kegiatan itu pun cukup menarik antusias masyarakat, terutama ibu-ibu teristimewa kalangan pasangan usia subur (PUS) yang memang berencana untuk memasang alat kontrasepsi.

KB gratis yang digelar tersebut merupakan bagian dari proyek perubahan strategi pelayanan alat kontrasepsi jangka panjang (Si Pelayan Alkanjang) yang bertujuan meningkatkan pemahaman masyarakat tentang KB.

Kontrasepsi yang digunakan oleh masyarakat dalam program KB gratis tersebut meliputi 51 akseptor pengguna implan.

Salah satu warga Desa Poka mengatakan, pemasangan implan KB merupakan kesadaran sendiri untuk mencegah adanya kehamilan kembali hingga 3 tahun.

Keputusan KB sendiri juga atas persetujuan suami, karena saat ini pasangan suami istri ini sudah memiliki tiga anak.

Dia pun memilih KB implan, meski sempat takut, namun setelah pemasangan tidak seperti yang dibayangkan dan membuatnya tidak khawatir.

Sementara itu, Koordintor PKB Kecamatan Teluk Ambon Ansina Unitly mengapresiasi terselenggaranya Layanan KB Gratis tersebut, karena mendorong akselerasi pencapaian tujuan progam KB dan peningkatan partisipasi PUS dalam pemakaian alat kontrasepsi di Kota Ambon.

“Karena pada dasarnya KB tidak hanya semata-mata bertujuan menekan angka kelahiran atau mencegah kehamilan tetapi juga memiliki banyak tujuan lainnya, yakni mengurangi resiko aborsi, mengurangi angka kematian ibu dan bayi, menjaga kesehatan mental keluarga, mencegah penularan HIV/AIDS dan menjaga kestabilan ekonomi keluarga.

Sementara itu, Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kota Ambon Ir. Juliana Welhelmina Patty mengatakan pelayanan KB Bergerak itu sebagai bagian dari proyek perubahan strategi pelayanan alat kontrasepsi jangka panjang (Si Pelayan Alkanjang) yang bertujuan meningkatkan pemahaman masyarakat tentang KB.

“Sampai saat ini peserta KB menggunakan Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP) sangat sedikit, karena berbagai alasan. Dari tujuh alat kontrasepi yang paling diminati masyarakat Kota Ambon 15 Tahun terakhir untuk ber-KB adalah jenis suntik dan pil,” ujar Patty.

DPPKB Kota Ambon mendorong pemakaian Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP) untuk menekan jumlah angka kelahiran.

“MKJP lebih aman, efektif dan efisien karena memiliki rentang waktu yang lama yakni untuk bisa bertahan selama tiga tahun dan IUD masa 10 tahun. Karena itu diharapkan melalui program layanan pemasangan KB implan secara gratis ini bisa memotivasi masyarakat untuk menjadi peserta MKJP,” katanya.

Selain fokus kepada Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP), DPPKB Kota Ambon kedepan membuka layanan Metode Operasi Pria (MOP) dan Metode Operasi Wanita (MOW).

Ia menambahkan, Pemkot Ambon terus berupaya meningkatkan penggunaan alat kontrasepsi kepada akseptor dalam ber-KB, mengingat 15 tahun belakangan penggunaan konrasepsi jangka pendek seperti suntik dan pil masih mendominasi. Sedangkan peminat untuk kontrasepsi jangka panjang belum menjadi idola.

Diketahui DPPKB Kota Ambon akan melaunching aplikasi Si Pelayan Alkanjang yang dijadwalkan berlangsung di Desa Batu Merah, Kecamatan Sirimau, dalam waktu dekat. Matamaluku.com

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *