Ambon – Pemerintah Kota (Pemkot) Ambon, Provinsi Maluku mendorong kembali program imunisasi melalui Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN) dan Bulan Imunisasi Dunia pada Mei 2022 setelah dua tahun vakum akibat Pandemi COVID-19.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Ambon Wendy Pelupessy mengakui COVID-19 mengakibatkan cakupan imunisasi rutin lengkap anak menjadi rendah di kota Ambon.
Sejak tahun 2020, program imunisasi di Kota Ambon dihentikan karena zona merah yang berkepanjangn.
“Katong (kita) akan sisir lagi seluruh anak dibawah dua tahun yang belum dapat imunisasi lengkap baik DPT, BCG Campak, dan sebagainya, karena dua tahun COVID-19 ini banyak posyandu tidak buka. Karena Kota Ambon berada dalam zona merah yang cukup panjang,” ujar Wendy Pelupessy, Jumat (22/4/2022).
Penurunan cakupan imunisasi rutin juga disebabkan berbagai faktor termasuk gangguan rantai pasokan, aturan pembatasan kegiatan, dan berkurangnya ketersediaan tenaga kesehatan, yang dikerahkan lebih kepada layanan pemberian vaksinasi.
Pelupessy mengajak masyarakat khusus orang tua menyukseskan program yang bertujuan meningkatkan capaian imunisasi tersebut, untuk membawa anaknya yang belum mendapat imunisasi lengkap ke Puskesmas, Posyandu dan fasilitas kesehatan lainnya selama Bulan Imunisasi Anak Nasional berlangsung.
“Dengan momentum imunisasi ini diharapkan dapat meningkatkan kesehatan dan kualitas anak,” katanya.
Sesuai keputusan pemerintah untuk tahap I pelaksanaan BIAN akan dimulai pada Mei 2022 di Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara, Maluku dan Papua.
Selama periode BIAN, satu dosis imunisasi campak-rubella akan diberikan terlepas dari status imunisasi sebelumnya sesuai target berdasarkan rekomendasi yang ditetapkan untuk masing-masing wilayah. Satu atau lebih jenis imunisasi akan diberikan untuk melengkapi status imunisasi anak usia kurang dari 5 tahun. Matamaluku.com