Maroko – Duka mendalam menyelimuti Maroko setelah gempa bumi dahsyat dengan magnitudo 6,8 mengguncang negara ini pada Jumat (8/9) malam. Data terbaru dari Kementerian Dalam Negeri setempat pada Sabtu (9/9) mengungkapkan bahwa jumlah korban tewas terus bertambah, mencapai angka tragis sebanyak 1.305 orang.
Selain korban tewas, jumlah korban luka juga melonjak drastis menjadi 1.832 orang, di mana 1.220 di antaranya dalam kondisi kritis. Maroko sekarang berduka selama tiga hari sebagai tanda penghormatan terhadap para korban, dengan bendera setengah tiang berkibar di setiap gedung.
Dalam menghadapi bencana ini, Raja Maroko, Mohammed VI, segera mengambil langkah-langkah tegas untuk memulihkan situasi darurat. Beliau telah memerintahkan pembentukan komisi khusus untuk menangani bencana ini, dengan fokus pada rehabilitasi dan bantuan darurat. Salah satu prioritasnya adalah membangun kembali rumah-rumah yang hancur akibat gempa dan memberikan perawatan khusus kepada yatim dan kelompok rentan yang terdampak.
Raja juga memastikan tersedianya akomodasi makanan dan semua kebutuhan dasar lainnya bagi yang membutuhkan. Beliau bahkan mendirikan rekening khusus di bank sentral untuk menerima sumbangan bantuan dari warga negara dan lembaga internasional yang ingin membantu meringankan penderitaan korban.
Gempa bumi ini memiliki pusat di sekitar 72 km sebelah barat daya Marrakesh, kota wisata yang dihuni sekitar 800 ribu orang, terletak di pegunungan High Atlas. Bencana ini disebut sebagai gempa paling mematikan yang pernah melanda Afrika Utara dalam beberapa dekade terakhir.
Pemerintah Maroko bersama-sama dengan masyarakatnya saat ini bekerja keras untuk mengatasi konsekuensi tragis dari gempa ini, sambil berharap dukungan global dan solidaritas internasional dapat membantu mereka melewati masa sulit ini. Matamaluku
