Ambon – Upaya penertiban aktivitas prostitusi di lokalisasi Tanjung Batu Merah yang dilakukan tim penertiban Pemkot Ambon, pada Kamis (13/10/2022) gagal.
Pasalnya penghuni di lokalisasi Tanjung Batu Merah mengambil langkah dengan meninggalkan lokasi itu sebelum tim yang dipmipin Asisten Perekonomian dan Kesejahteraan Rakyat Pemkot Ambon, Fahmi Salatalohy tiba di lokasi.
Saat didatangi pukul 20:00 WIT, suasana lokalisasi senyap dari aktivitas transaksi, tidak ada penghuni yang berhasil ditemui.
Fahmi Salatalohy saat dikonfirmasi Tim Matamaluku.com di Balai Kota Ambon, Jumat (14/10/2022) mengakui, penertiban tidak sesuai harapan dan tidak tepat sasaran, karena informasi penertiban bocor, sehingga penghuni lokalisasi Tanjung Batu Merah menghilang.
Dengan kondisi seperti itu, petugas akhirnya berkoordinasi dengan RT/RW setempat untuk mendatangi rumah-rumah yang teridentifikasi sebagai tempat praktek prostitusi. Namun, hasilnya tetap nihil, terlihat tak ada apa-apa.
Dirinya optimis akan mengungkap praktek esek-esek itu dengan memformulasikan waktu razia dengan pihak kepolisian .
Sementara itu Penjabat (Pj) Wali Kota Ambon Bodewin Wattimena mengatakan, Pemkot tegas dan berkomitmen menghentikan praktek tersebut.
“Lokalisasi Tanjung Batu Merah resmi ditutup pada 2020 silam oleh Wali Kota Ambon Richard Louhenapessy, namun ternyata praktek prostitusi di tempat itu tidak pernah berhenti,” katanya.
Wattimena menyatakan telah memerintahkan Asisten II Sekkot, Fahmi Salatalohy bersama Satpol PP untuk melakukan peninjauan lapangan secara persuasif terhadap praktek prostitusi ilegal.
Namun jika nantinya kedapatan ada yang membeking praktek tersebut akan diambil tindakan tegas.
Pasca ditutup oleh Kemensos dan Pemkot Ambon pada Kamis 6 Februari 2020, keberadaanya saat ini mendapat sorotan publik.
Lokalisasi ini dikabarkan secara diam-diam beroperasi, hal ini disampaikan warga Batu Merah Abdul Haris Tamalele dalam program Wali Kota Jumpa Rakyat (WAJAR) di Balai Kota Ambon, Jumat (7/10/2022) lalu.
Tempat tinggal Abdul sendiri tidak jauh dari lokalisasi Tanjung Batu Merah itu. Keberadaannya tidak hanya berdampak buruk terhadap lingkungan sosial, namun juga sanitasi. Matamaluku.com