Berita Ambon – Dewan Pengupahan Kota Ambon telah menetapkan Upah Minimum Kota (UMK) tahun 2024 sebesar Rp2.991.299, mengalami kenaikan sebesar 3,82 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya, yang berada pada angka Rp2.811.111 per bulan.
Penetapan UMK ini diumumkan oleh Kepala Dinas Tenaga Kerja Kota Ambon, Steven Patty, dalam keterangannya. Ia menjelaskan bahwa penetapan UMK 2024 mengacu pada Peraturan Pemerintah Nomor 51 Tahun 2023 tentang pengupahan, dengan menggunakan formula yang melibatkan upah minimum kota sebelumnya dan penyesuaian untuk tahun 2024.
Indikator yang menjadi dasar penetapan UMK di Kota Ambon melibatkan nilai inflasi tingkat provinsi pada September secara year on year, serta kontribusi tenaga kerja terhadap pertumbuhan ekonomi di Kota Ambon. Patty menekankan bahwa angka ini sesuai dengan ketentuan Peraturan Pemerintah, yang mengamanatkan UMK Ambon harus lebih tinggi daripada upah minimum provinsi yang telah ditetapkan.
Setelah penetapan oleh dewan pengupahan, rekomendasi akan disampaikan kepada Walikota dan kemudian diteruskan ke Gubernur untuk ditetapkan secara resmi. Upah Minimum Kota Ambon yang baru ini akan mulai berlaku pada 1 Januari 2024.
Setelah penetapan UMK, pemerintah kota akan melakukan sosialisasi mengenai ketentuan upah minimum kepada perusahaan-perusahaan menengah dan besar. Namun, untuk pelaku Usaha Kecil dan Mikro, aturan tersebut tidak diberlakukan dan hanya bergantung pada kesepakatan antara pekerja dan pemberi kerja.
Robby Sapulette, yang hadir mewakili penjabat Walikota Ambon, menyatakan sebagai Pembina dewan pengupahan Kota Ambon, keberhasilan dalam menetapkan UMK 2024 harus menjaga kestabilan dan keseimbangan antara pekerja atau buruh dan pengusaha. Prinsip ketenagakerjaan yang berkeadilan dan harmonis tetap menjadi fokus, sesuai dengan indikator yang digunakan oleh dewan pengupahan dalam pengesahan UMK Kota Ambon tahun 2024. Matamaluku
