Tukang Telur Gulung Tewas Akibat Amukan Massa di Jakarta Selatan

  • Bagikan
Ilustrasi Penemuan mayat
Ilustrasi mayat

Jakarta (MataMaluku) – Seorang pedagang telur gulung berinisial MR ditemukan tewas setelah diduga menjadi korban amukan massa di Kebon Baru, Tebet, Jakarta Selatan. Peristiwa tragis ini dipicu oleh tuduhan bahwa MR membawa kabur motor milik bosnya.

Kanit Reskrim Polsek Tebet, AKP Suwarno, menjelaskan bahwa dugaan kekerasan terjadi setelah bos MR, pria berinisial AS, menuduh MR mencuri sepeda motornya. “Infonya, kejadian bermula saat bosnya mengajak korban untuk mencari motor tersebut,” ujar Suwarno di Jakarta, Kamis (5/12).

Kronologi Kejadian
Insiden bermula pada Senin (25/11), ketika AS meminta MR untuk membeli telur sebagai bagian dari pekerjaannya. Namun, MR tidak kembali dan motor yang digunakannya juga tidak ditemukan. AS kemudian melaporkan kejadian ini ke grup ojek daring dan mendapatkan informasi bahwa MR terlihat di Stasiun Bekasi.

Pada Senin (2/12), sekitar pukul 22.30 WIB, AS bersama saksi berinisial MF mendatangi lokasi untuk menemui MR. Ketika bertemu, MR berusaha melarikan diri. AS kemudian berteriak “maling motor,” yang memicu kerumunan ojek daring di lokasi mengejar dan menangkap MR.

MR akhirnya menjadi korban amukan massa hingga mengalami luka serius di kepala. Setelah kejadian, AS dan MF membawa MR ke kontrakan di Jalan Asem Baris Raya sekitar pukul 04.40 WIB, Selasa (3/12). Di sana, MR ditemukan dalam keadaan tangan dan kaki terikat, serta mengalami luka parah.

Korban Ditemukan Meninggal
Pada Selasa pagi pukul 09.00 WIB, AS mencoba membangunkan MR, namun korban sudah tidak bernyawa. Kejadian ini segera dilaporkan ke pihak berwajib, dan polisi saat ini masih mendalami kasus tersebut.

“Motor yang dimaksud diketahui masih berada di Bekasi. Bos korban juga sedang kami periksa untuk dimintai keterangan lebih lanjut,” tambah Suwarno.

Penanganan Kasus
Polisi kini memeriksa sejumlah saksi, termasuk AS, untuk mengungkap detail peristiwa yang menyebabkan kematian MR. Kasus ini memunculkan pertanyaan tentang tindakan main hakim sendiri yang sering kali berujung pada tragedi fatal.

Pihak kepolisian mengimbau masyarakat untuk tidak mengambil tindakan sendiri dan menyerahkan proses hukum kepada pihak berwenang demi menghindari kejadian serupa. MM/AC

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *