Gorontalo – Jumlah korban meninggal akibat longsor di tambang rakyat Desa Tulabolo Timur, Kecamatan Suwawa Timur, Kabupaten Bone Bolango, Provinsi Gorontalo, telah mencapai 23 orang. Informasi tersebut disampaikan oleh Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Gorontalo, Hariyanto, pada Rabu.
Data terbaru hingga Selasa pukul 23.00 WITA mencatat total 173 korban. Dari jumlah tersebut, 23 orang meninggal dunia, 81 orang selamat, dan 33 orang masih dalam pencarian.
“Korban yang selamat sebagian besar mengalami luka-luka, termasuk patah tulang, dan saat ini sedang dirawat di rumah sakit,” ujar Hariyanto.
Hariyanto juga menjelaskan bahwa jumlah tim SAR gabungan yang melakukan pencarian di lokasi bencana terus bertambah, dengan kehadiran tim elit dari Basarnas Pusat dan personel dari Kantor Pencarian dan Pertolongan Sulawesi Utara.
Proses evakuasi yang semula memakan waktu dan tenaga ekstra kini menjadi lebih cepat berkat bantuan Helikopter AW 169 milik Baharkam Polri yang didatangkan oleh Kapolda Gorontalo.
“Mengingat hari sudah gelap, pencarian dan evakuasi sementara dihentikan dan akan dilanjutkan kembali pagi hari ini,” tambahnya.
Di Posko SAR Desa Tulabolo, personel gabungan terus mengumpulkan data dan informasi terkait jumlah dan identitas korban untuk memudahkan keluarga yang mencari anggota mereka.
Hariyanto juga menyebutkan bahwa sebagian besar wilayah Kecamatan Suwawa Timur Bone Bolango masih diguyur hujan dengan intensitas sedang, yang dapat mempengaruhi proses pencarian dan evakuasi. MM/AC