Makassar (MataMaluku) – Prajurit TNI Angkatan Laut dari Pangkalan Utama TNI AL (Lantamal) VI Makassar menunjukkan aksi kemanusiaan yang patut diapresiasi. Mereka berhasil menyelamatkan nyawa seorang penumpang kapal Pelni yang mengalami pendarahan hebat saat transit di Pelabuhan Soekarno-Hatta, Makassar, Sulawesi Selatan.
Korban bernama Yosefina Kigo (37), seorang ibu hamil asal Nusa Tenggara Timur (NTT), mengalami kondisi kritis saat kapal yang ditumpanginya bersandar di pelabuhan. Ia tengah melakukan perjalanan laut dari Maumere menuju Jayapura dan transit di Makassar.
Kepala Rumah Sakit TNI AL Jala Ammari Lantamal VI, Letkol Laut (K) dr. Suhadi, menjelaskan bahwa informasi mengenai kondisi Yosefina diterima langsung oleh anggota di lapangan. Tanpa menunggu lama, mereka segera mengevakuasi korban beserta anaknya yang berusia delapan tahun, Alfin, ke rumah sakit militer.
“Begitu menerima laporan, anggota langsung mengevakuasi ibu dan anaknya. Kami melakukan tindakan medis darurat termasuk operasi, dan berhasil menyelamatkan ibu dan bayinya,” ujar Suhadi di Makassar, Rabu (23/4).
Sayangnya, bayi yang lahir dalam kondisi prematur tersebut hanya mampu bertahan beberapa jam setelah dilahirkan. Ia sempat dirawat intensif di ruang inkubator oleh tim medis sebelum akhirnya mengembuskan napas terakhir.
Meski Yosefina tercatat sebagai peserta BPJS Kesehatan, statusnya sudah tidak aktif karena tidak membayar premi selama tujuh bulan terakhir. Namun hal ini tidak menghalangi pihak rumah sakit TNI AL untuk memberikan layanan medis secara maksimal.
“Ini murni aksi kemanusiaan. Kami tidak membeda-bedakan status pasien, dan akan terus memberikan perawatan hingga korban pulih sepenuhnya,” tegas Suhadi.
Aksi cepat dan tanggap dari prajurit TNI AL Lantamal VI ini menjadi bukti nyata dedikasi mereka dalam melayani masyarakat, tak hanya dalam menjaga keamanan laut, tapi juga menyelamatkan nyawa di daratan. MM/AC
