TNI AL Gunakan Ranpur Amfibi untuk Bongkar Pagar Laut di Banten

  • Bagikan
Kendaraan tempur
Sebanyak tiga unit kendaraan tempur jenis Amfibi LVT milik TNI AL diterjunkan untuk membantu proses pembongkaran pagar laut di perairan Tanjung Pasir, Teluknaga, Kabupaten Tangerang, Banten

Kabupaten Tangerang (MataMaluku) – TNI Angkatan Laut mengerahkan tiga unit kendaraan tempur (ranpur) jenis Amfibi LVT untuk membantu pembongkaran pagar laut di Perairan Tanjung Pasir, Teluknaga, Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten, Rabu (22/1). Operasi ini melibatkan ratusan personel dari berbagai instansi dan kelompok masyarakat untuk mempercepat proses pembongkaran.

Selain tiga ranpur, puluhan kapal milik TNI AL, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), serta kapal nelayan dikerahkan. Dalam operasi ini, terdapat 700 personel TNI AL, 400 personel KKP, 400 pasukan katak TNI AL, serta 500 nelayan dari Banten yang turut membantu.

“Pembongkaran pagar laut hari ini dilakukan di Tanjung Pasir, dengan dua lokasi utama yaitu di Tanjung Pasir dan Kronjo,” ujar Komandan Pangkalan Utama TNI Angkatan Laut (Danlantamal) III Jakarta, Brigjen TNI (Mar) Harry Indarto, di Tangerang.

Brigjen Harry menjelaskan, pembongkaran pagar laut ini menargetkan sepanjang lima kilometer yang dilakukan secara bertahap. Lokasi pembongkaran meliputi pantai Tanjung Pasir dan pantai Kronjo.

Antisipasi terhadap berbagai kendala, seperti faktor cuaca dan ombak, telah disiapkan. “Kami telah mengevaluasi metode seperti pengikatan dan penarikan agar proses pembongkaran berjalan maksimal,” tambah Harry.

Direktur Jenderal Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP) KKP, Pung Nugroho Saksono, menjelaskan bahwa bambu hasil pembongkaran akan dijadikan barang bukti untuk pengungkapan kasus pemagaran laut. Sebagian bambu juga akan dimanfaatkan oleh nelayan, seperti untuk budidaya kerang.

“Sebagian bambu akan menjadi barang bukti proses hukum, sementara sisanya bisa dimanfaatkan oleh masyarakat nelayan,” ujar Pung.

Operasi ini merupakan tindak lanjut dari rapat koordinasi antara KKP, TNI AL, dan pihak terkait, yang sebelumnya dilaporkan kepada Presiden Prabowo Subianto. Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono, menegaskan bahwa pagar laut sepanjang 30,16 kilometer di perairan Tangerang ini harus dibongkar demi kepentingan masyarakat.

Pada Rabu pagi (22/1), Menteri Trenggono bersama jajaran KKP dan TNI AL memulai koordinasi di lapangan sebelum melanjutkan pembongkaran pagar laut di siang harinya. “Langkah ini menunjukkan komitmen kami dalam menjaga sumber daya laut dan memastikan keberlanjutan ekosistem,” ungkap Menteri Trenggono.

Operasi pembongkaran pagar laut ini diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi ekosistem laut dan meningkatkan kesejahteraan nelayan di wilayah Banten. MM/AC

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *