Tim TNGR Turun Langsung Padamkan Kebakaran Lahan di Kawasan Gunung Rinjani

  • Bagikan
Gunung Rinjani
Gunung Rinjani, Lombok Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB)

Mataram – Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR) Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) telah mengirimkan tim untuk melakukan pengecekan dan pemadaman kebakaran lahan di kawasan Gunung Rinjani.

“Pagi ini, tim dari Resort Aik Berik sudah bersiap menuju lokasi titik api atau kebakaran yang terjadi,” ujar Pengendali Ekosistem Hutan Balai TNGR, Budi Soesmardi, di Praya pada hari Senin.

Budi menyatakan bahwa kebakaran ini terjadi pada Minggu sore kemarin, setelah adanya laporan tentang titik api atau asap yang terlihat dari Danau Segara Anak. Meskipun demikian, penyebab pasti kebakaran belum dapat dipastikan karena tim masih dalam perjalanan menuju lokasi kejadian.

“Ilokasi kebakaran diperkirakan berada di jalur pendakian Aik Berik, Lombok Tengah,” tambahnya.

Sebelumnya, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) telah mengingatkan delapan daerah di NTB tentang potensi kekeringan meteorologis sebagai dampak dari hari-hari tanpa hujan yang berkepanjangan. Daerah-daerah tersebut perlu waspada menghadapi potensi kekeringan yang dapat mempengaruhi kondisi lingkungan.

Anggitya Pratiwi, prakirawan BMKG Stasiun Klimatologi NTB, menjelaskan bahwa daerah-daerah seperti Kabupaten Dompu, Kabupaten Bima, Kota Bima, Kabupaten Lombok Barat, Lombok Timur, Kabupaten Lombok Utara, Sumbawa, dan Kabupaten Sumbawa Barat, berada dalam status siaga dan waspada terhadap kekeringan.

“Wilayah Indonesia bagian Selatan, termasuk NTB, saat ini didominasi oleh angin timuran yang dapat meningkatkan risiko kekeringan,” kata Anggitya.

Masyarakat NTB diminta untuk menggunakan air dengan bijak dan efisien selama musim kemarau ini. Selain itu, penting bagi mereka untuk waspada terhadap potensi bencana kebakaran hutan dan lahan serta kekurangan air yang umumnya terjadi pada puncak musim kemarau.

“Upaya seperti memanfaatkan embung, waduk, atau penampungan air hujan lainnya dapat membantu mengantisipasi kekurangan air dan kebakaran lahan, terutama di daerah-daerah yang rentan,” pungkasnya. MM/AC

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *