Blitar – Tim SAR Trenggalek, Jawa Timur, bersama TNI, Polri, dan tim lainnya berhasil menemukan dua warga yang tertimbun tanah longsor di Kecamatan Kesamben, Kabupaten Blitar.
Kepala Tim Pos SAR Trenggalek, Yoni Fariza, menyatakan kedua korban berhasil ditemukan setelah petugas melakukan penggalian material longsor dengan alat berat. “Ada tiga korban dan dua sudah berhasil kami evakuasi. Saat ini tinggal satu lagi,” ujar Yoni di Blitar, Senin.
Petugas berupaya mencari para korban hingga malam hari setelah insiden tanah longsor yang terjadi pada Minggu (30/6) malam. Dua korban yang ditemukan adalah Mugiono dan Jarianto, keduanya ditemukan dalam kondisi meninggal dunia.
Proses evakuasi terkendala oleh material longsor yang cukup dalam dan kontur tanah yang masih mengandung air, sehingga rawan longsor susulan dan berbahaya bagi tim evakuasi. “Kendala material longsor cukup berat, dan kontur tanah masih mengandung air. Ini sangat berisiko bagi tim evakuasi,” jelas Yoni.
Kedua korban langsung dievakuasi dan setelah diidentifikasi, diserahkan kepada keluarga. Pencarian satu korban lagi, Gunawan, pemilik kandang ayam, dilanjutkan Senin pagi dengan menggunakan alat berat.
Kepala BPBD Kabupaten Blitar, Ivong Bettryanto, membenarkan temuan dua korban tanah longsor tersebut. “Dua korban meninggal, satu korban masih dalam pencarian dengan alat berat dan manual,” kata Ivong.
Tanah longsor terjadi karena kontur tanah yang labil dengan ketinggian 20 meter, lebar 40 meter, dan kedalaman longsoran 5 meter. Luas area yang terdampak sekitar 250 meter dan menimpa kandang ayam pedaging.
Saat kejadian, terdapat tiga orang di lokasi yang tertimpa tanah longsor. Ketiganya adalah warga Dusun Sukorejo, Desa Bumirejo, Kecamatan Kesamben, Kabupaten Blitar. Selain itu, seorang warga, Anto, mengalami luka-luka.
BPBD Kabupaten Blitar telah mengerahkan 20 personel dengan peralatan lengkap untuk melakukan pencarian korban. Mereka juga berkoordinasi dengan TNI, Polri, dan Basarnas untuk upaya pencarian ini. MM/AC