Mataram (MataMaluku) – Tim SAR gabungan menggunakan drone thermal dalam upaya pencarian warga negara asing (WNA) asal Rusia, Mordovina Alexandra (44), yang hilang saat mendaki Gunung Rinjani secara ilegal. Proses pencarian dimulai sejak Jumat (13/9) dengan menyisir jalur pendakian Senaru di Lombok Utara.
Kepala SAR Mataram, Wahyu, menyatakan bahwa selain pencarian darat, tim juga memantau wilayah dari udara dengan menggunakan drone thermal untuk memperluas area pencarian. “Dua titik fokus pemantauan udara adalah sekitar Puncak Sangkareang dan Lembah Santong,” ujar Wahyu, Minggu (15/9).
Meskipun beberapa lokasi telah diperiksa, hingga saat ini belum ditemukan tanda-tanda keberadaan korban. Pencarian melibatkan Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (BTNGR), TNI, Polri, portir, serta rekan-rekan korban.
Korban dilaporkan hilang sejak 30 Agustus 2024, saat ia diduga melakukan pendakian ilegal ke Gunung Rinjani. Kapolsek Bayan, Iptu I Wayan Cipta Naya, mengonfirmasi bahwa korban sempat menghubungi rekan-rekannya melalui WhatsApp sebelum mendaki pada pukul 04.00 WITA.
Tim SAR telah membentuk tim pencarian dengan radius penyisiran di beberapa titik penting, seperti jalur Senaru-Plawangan Senaru (±7 km), Plawangan Senaru-Jalur Sangkareang (±2 km), Plawangan Senaru-Jalur Batu Ceper (±2 km), dan Plawangan Senaru-Jalur Santong (±3 km).
“Jika dalam empat hari ke depan korban belum ditemukan, kami akan mengevaluasi dan berkoordinasi dengan pihak terkait untuk melanjutkan upaya pencarian,” tambah Wahyu.
Pihak berwenang berharap pencarian dapat segera membuahkan hasil, dan mengingatkan seluruh tim untuk tetap menjaga kekompakan serta komunikasi yang baik demi kelancaran operasi ini. MM/AC