Jakarta (MataMaluku) – Sebanyak tiga ton garam (natrium klorida/NaCl) berhasil disemai ke udara oleh tim gabungan menggunakan pesawat operasi modifikasi cuaca untuk mengurangi intensitas hujan yang berpotensi memicu bencana hidrometeorologi di Jawa Barat.
Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, dalam keterangan di Jakarta, Kamis (12/12), mengungkapkan bahwa penyemaian tersebut dilakukan dalam tiga penerbangan menggunakan pesawat Cessna Caravan 208B pada Rabu (11/12). Operasi berlangsung sejak siang hingga dini hari.
Sasaran utama penyemaian adalah awan penghujan potensial di wilayah barat daya hingga barat laut Jawa Barat, dengan ketinggian antara 10.000-11.000 kaki (sekitar tiga kilometer di atas permukaan laut).
Tim gabungan yang terdiri dari BNPB, TNI Angkatan Udara, dan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) terus bersiaga di Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta, untuk mempersiapkan operasi penyemaian berikutnya berdasarkan pemantauan satelit cuaca.
Dalam upaya ini, BNPB telah menyiapkan total 50 ton garam untuk disemai selama beberapa hari ke depan. Langkah tersebut bertujuan menekan curah hujan yang memicu bencana hidrometeorologi, seperti banjir dan tanah longsor di Kabupaten Sukabumi dan Cianjur pada awal Desember 2024.
Pihak BNPB menilai metode penyemaian dengan pola penerbangan intensif ini efektif untuk mendistribusikan awan penghujan ke wilayah laut. Dengan demikian, intensitas hujan di kawasan terdampak bencana diharapkan dapat diminimalkan. MM/AC