Thadius Ilela Dievakuasi ke Puskesmas Setelah Empat Hari Jalan Kaki

  • Bagikan
Thadius Ilela
Empat Hari Jalan Kaki, Thadius Ilela Dievakuasi Ke Puskesmas Kecamatan

Berita Maluku Tengah, Masohi – Thadius Ilela, warga negeri Maraina di Kecamatan Seram Utara, Maluku Tengah, terpaksa dievakuasi ke puskesmas kecamatan setelah menempuh perjalanan empat hari dengan dibopong secara bergantian oleh warga setempat. Pria berusia 54 tahun ini tidak bisa berjalan akibat sakit pada kakinya, dan kondisi kesehatannya semakin memburuk sehingga keluarga memutuskan untuk membawanya ke puskesmas untuk mendapatkan perawatan medis.

Karena tidak ada kendaraan yang dapat mencapai Maraina, Thadius harus diangkut secara manual. Proses evakuasi melibatkan warga dari Maraina, serta desa-desa tetangga seperti Kaloa, Hatuolo, dan Manusela, yang bersama-sama bergotong royong untuk memastikan Thadius mendapat perawatan yang diperlukan.

Heni Lilin, tenaga kesehatan di negeri Maraina, mengungkapkan tantangan besar dalam perjalanan tersebut. Mereka harus melewati jalan rusak dan berlumpur, menavigasi daerah terjal akibat longsor, serta menghadapi bahaya dari aliran sungai besar. Perjalanan ini penuh risiko dan memerlukan waktu empat hari yang sangat menegangkan.

Meski perjalanan sangat melelahkan, Heni bersyukur karena semangat kemanusiaan dari puluhan orang yang bergantian membopong Thadius berhasil membawanya ke puskesmas kecamatan. Dia meminta perhatian pemerintah untuk kondisi derita yang dialami warga pegunungan, terutama di desa-desa seperti Kaloa, Hatuolo, Maraina, dan Manusela, yang telah mengalami kesulitan ini selama puluhan tahun.

Sekretaris negeri Manusela, Jems Eyale, mewakili lima desa tersebut, meminta pemerintah untuk membangun akses jalan darat yang lebih baik. Saat ini, jalan yang dapat dilalui kendaraan roda dua hanya beberapa kilometer, setelah itu warga harus menembus hutan untuk mencapai kampung mereka. Meskipun mereka sudah ada sejak sebelum kemerdekaan, perhatian pemerintah masih sangat kurang.

Eyale menegaskan bahwa selama puluhan tahun, warga pegunungan harus menghadapi risiko besar untuk membawa pasien ke pusat kesehatan dan menjual hasil bumi mereka. Dia berharap adanya perhatian dari pemerintah pusat, bahkan meminta Presiden Joko Widodo untuk memperhatikan program pembangunan dari pinggiran kota sesuai dengan nawacita.

Kepala SD Maraina, Marinus Temorubun, juga berharap adanya dukungan dari pemerintah daerah dan pusat untuk memperbaiki akses jalan ke lima desa di wilayah pegunungan Seram Utara. Meskipun sudah 79 tahun merdeka, pembangunan di daerah tersebut belum sepenuhnya memadai dan masih terisolir, berbeda dengan citra megahnya gunung Manusela. MM

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *