Kumpulan Berita Rumah - Matamaluku.com

Ambon, Maluku (MataMaluku) – Hujan deras yang mengguyur Kota Ambon sejak Minggu (7/6) dini hari hingga malam mengakibatkan banjir di Desa Tawiri, Kecamatan Teluk Ambon. Akibatnya, puluhan rumah warga terendam air, dan akses utama menuju Bandara Internasional Pattimura terganggu.

Banjir mulai melanda kawasan tersebut sekitar pukul 07.30 WIT. Sejumlah wilayah terdampak antara lain RT 001/RW 007, RT 003/RW 003, RT 003/RW 005, dan beberapa RT lainnya, dengan ketinggian air bervariasi dari sebatas mata kaki hingga selutut orang dewasa.

Sistem drainase yang tidak memadai diduga menjadi faktor utama penyebab banjir. Selain itu, sumbatan di saluran air dan luapan dari aliran sungai lama memperparah kondisi.

“Air meluap dari bekas aliran sungai di belakang rumah. Setiap kali hujan deras, jalur lama itu kembali aktif dan langsung masuk ke rumah,” ujar Naomi Helaha, warga RT 001/RW 007.

Naomi berharap pemerintah segera membangun talud atau saluran pengalihan air agar banjir tidak terus berulang.

Banjir juga merendam jalan utama menuju Bandara Pattimura, terutama di kawasan Desa Tawiri. Ketinggian air yang cukup signifikan menutup sebagian badan jalan, menyebabkan kemacetan dan mengganggu mobilitas kendaraan roda dua maupun roda empat.

Tidak hanya menghambat lalu lintas, genangan air juga merendam rumah dan tempat usaha di sepanjang jalan tersebut.

Kondisi ini diperparah oleh timbunan tanah dan material longsoran yang menghalangi jalur air menuju muara sungai. Ditambah lagi, hujan deras terjadi bertepatan dengan pasang laut, membuat genangan tak kunjung surut.

Kondisi serupa dilaporkan terjadi di Desa Hative Besar, tepatnya di RT 20/RW 001. Aliran deras hujan di lokasi ini membawa batu dan tanah ke badan jalan nasional, membahayakan pengguna jalan.

Warga setempat turun tangan membersihkan jalan demi mencegah kecelakaan. Mereka mendesak pemerintah segera mengambil langkah penanganan jangka pendek maupun jangka panjang.

“Kalau terus dibiarkan seperti ini, bukan hanya rumah rusak, tapi juga bisa menimbulkan kecelakaan di jalan,” ujar salah satu warga setempat.

Warga Desa Tawiri dan Hative Besar berharap pemerintah segera memperbaiki sistem drainase, membangun saluran air yang memadai, dan mengangkat material penghambat aliran. Tanpa penanganan cepat, mereka khawatir banjir akan terus menjadi bencana langganan setiap musim hujan tiba.