Bali – Kementerian Kesehatan (Kemenkes) telah menjalin kerja sama dengan Starlink untuk menyediakan akses internet cepat di puskesmas yang berada di daerah terpencil, perbatasan, dan kepulauan di seluruh Indonesia.
“Kehadiran Starlink diharapkan dapat meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan di seluruh wilayah Indonesia, berkat kemampuannya menjangkau lebih banyak puskesmas di area yang selama ini memiliki tantangan geografis,” ujar Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes, Siti Nadia Tarmizi, dalam keterangannya di Jakarta, Senin.
Kerja sama ini diresmikan melalui uji coba di Puskesmas Pembantu (Pustu) Sumerta Kelod, Denpasar, pada Minggu (19/5), yang juga menjadi lokasi peresmian kolaborasi tersebut. Uji coba lainnya dilakukan di Puskesmas Pembantu (Pustu) Bungbungan, Klungkung, yang selama ini mengalami keterbatasan akses internet.
“Puskesmas Tabarfane di Kepulauan Aru, Maluku, yang sebelumnya tidak memiliki akses internet juga turut menjadi lokasi uji coba dan kini tersambung secara daring menggunakan jaringan Starlink,” tambah Nadia.
Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin, menekankan pentingnya kolaborasi antara Starlink dan pemerintah Indonesia untuk mendukung kemajuan layanan kesehatan, terutama di puskesmas terpencil yang belum terjangkau internet.
“Dari 10.000 puskesmas yang ada di Indonesia, sekitar 745 tidak memiliki akses internet sama sekali dan 1.475 memiliki akses internet yang terbatas. Semuanya tersebar di 7.000 pulau di Indonesia,” ungkapnya.
CEO SpaceX, Elon Musk, yang hadir dalam acara tersebut, menyatakan bahwa keberadaan Starlink akan membantu masyarakat Indonesia mendapatkan akses internet yang memadai.
“Saya sangat bersemangat untuk membawa konektivitas internet ke tempat-tempat dengan konektivitas rendah. Internet adalah penyelamat hidup karena dengan internet kita bisa belajar banyak hal,” ujarnya.
Saat ini, fasilitas layanan kesehatan di Filipina, Rwanda, Mozambik, dan Nigeria juga telah menggunakan Starlink. MM/AC