Sopir Angkot Laha dan Hative Besar Gelar Aksi Demo di Balai Kota Ambon

  • Bagikan
Sopir Angkot Laha dan Hative Besar Gelar Aksi Demo di Balai Kota Ambon

Ambon – Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Ambon melakukan peralihan jalur Angkutan Kota (Angkot) trayek Laha dan Hative Besar menuai protes para sopir angkot.

Aksi demo dilakukan puluhan sopir angkot trayek Laha dan Hative Besar yang berlangsung di Balai Kota Ambon, Rabu (31/8/2022)

Trayek angkot Laha dan Hative Besar yang sebelumnya melewati Jalan Tulukabessy dialihkan melewati Jalan Pasar Batu Merah-Ongkoliong. Namun peralihan jalur ini dinilai merugikan sopir angkot.

Koordinator Lapangan (Korlap) Aksi, Steward menyatakan para sopir datang untuk meminta agar peralihan jalur angkot itu jangan lagi dilanjutkan, kondisi jalanan di pasar menjadi alasan utamanya, sebab kawasan pasar selalu macet.

Steward mengatakan jika ditambah dengan ratusan angkot Laha dan Hative Besar melintasi kawasan itu, tentu malah akan memperparah kemacetan yang ada.

“Jumlah angkot yang cukup banyak kalau lewat pasar itu persulit kita sebagai sopir angkot baik dari sisi kemacetan maupun kondisi jalan yang tidak memungkinkan,” katanya.

Steward menambahkan, penumpang kedua angkot tersebut kebanyakan adalah mahasiswa dan orang kantoran yang sudah pasti mereka tidak mau lewat jalur-jalur macet.

Steward berharap pemerintah bisa kembali mengizinkan mereka melewati Jalan Tulukabessy.

“Jadi kita minta dari pemerintah agar untuk dua jalur angkot ini biar tidak muat penumpang, pintunya ditutup, yang penting izinkan kita untuk tetap lewat situ,” ujarnya.

Dalam aksi demo Asisten I Sekkot Ambon Elkyopas Silooy didampingi Sekretaris Dishub, Dody Rettob menemui para sopir angkot yang kemudian menyampaikan tuntutan mereka.

Usai dialog dengan perwakilan Sopir Angkot, Silooy saat diwawancarai sejumlah wartawan mengatakan, para sopir merasa dirugikan akibat kebijakan Pemerintah Kota (Pemkot) Ambon yang meminta mereka untuk masuk terminal.

“Jadi mereka merasa dirugikan karena penghasilan mereka itu berkurang sebab jalur yang diterapkan oleh Pemkot, dimana mereka harus masuk ke terminal. Kenapa mereka rasa dirugikan karena mereka terhambat kemacetan yang terjadi di pantai Mardika,” kata Silooy

Silooy mengatakan, penumpang Hative Besar dan Laha sedikit. Jika banyak pun itu adalah mahasiswa, dan rata-rata mereka membutuhkan waktu yang cepat untuk ke kampus.

“Jadi penumpang yang mereka angkut dalam posisi sangat berkurang, dimana kurang lebih satu mobil itu dengan kapasitas 12 penumpang itu bisa terangkut cuma 3 orang dan penumpang mereka rata-rata itu mahasiswa yang butuh waktu cepat,” ujarnya.

“Sementara dari terminal B sampai Ongkoliong itu butuh waktu sampai dengan 1 jam begitu pun dari terminal A. Dan itu terasa sangat-sangat merugikan mereka sekali,” tambahnya.

Silooy menambahkan, apa yang menjadi keluhan sopir angkot nantinya akan disampaikan ke Penjabat (PJ) Wali Kota Ambon, Bodewin Wattimena yang sementara melaksanakan Tugas Luar Daerah.

“Apa yang mereka sampaikan akan ditampung dan disampaikan kepada penjabat, sekembalinya beliau, akan disampaikan nanti diambil langkah-langkah seperti apa menjawab persoalan ini,” ujarnya. Matamaluku.com

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *