Ambon – SMP Negeri 19 Ambon telah mengadakan kegiatan Asesmen Diagnostik sebagai bagian dari proses pembelajaran untuk mengidentifikasi kompetensi, kekuatan, dan kelemahan siswa dalam belajar.
Kepala sekolah, Novy Gaspersz, menjelaskan bahwa kegiatan Asesmen Diagnostik ini ditujukan kepada para siswa baru yang baru saja diterima di SMP Negeri 19 Ambon, dan dilakukan oleh para guru BK (Bimbingan Konseling). Asesmen ini spesifik dan berfokus pada kompetensi, kekuatan, dan kelemahan siswa dalam proses belajar. Dengan identifikasi ini, guru dapat merancang kegiatan belajar yang sesuai dengan kondisi dan kemampuan siswa.
Asesmen diagnostik dilakukan pada awal kegiatan belajar oleh guru untuk melihat perkembangan belajar siswa dari aspek kognitif dan non-kognitif. Hasil asesmen ini akan digunakan oleh guru sebagai panduan untuk memahami kebutuhan belajar siswa dan menentukan strategi pembelajaran yang sesuai.
Tujuan utama dari Asesmen Diagnostik Kognitif adalah mengidentifikasi pencapaian kompetensi siswa, menyesuaikan proses pembelajaran di kelas dengan kemampuan rata-rata siswa, dan memberikan kelas remedial atau pelajaran tambahan kepada siswa yang nilai kompetensinya di bawah rata-rata.
Gaspersz juga menyatakan bahwa pelaksanaan kegiatan ini merupakan bagian dari penerapan kurikulum merdeka, sebagai salah satu terobosan yang dilakukan oleh SMP Negeri 19 Ambon sebelum memulai proses pembelajaran. Hasil Asesmen Diagnostik telah dianalisis, dan ditemukan beberapa siswa yang memerlukan bantuan dalam membaca dan menulis. Oleh karena itu, pihak sekolah dan orang tua siswa akan bekerjasama untuk mengatasi masalah ini dengan tindakan lanjut yang tepat.