Namrole – Kasus pemerkosaan seorang oknum kepala sekolah dasar (SD) berinisial RH kepada siswinya di Namrole, Kabupaten Buru Selatan menuai kecaman.
Perbuatan bejat RH terhadap siswinya itu tidak hanya dikecam aktivis perempuan namun juga pemerhati pendidikan di Maluku, Dr Rachmawati Patty.
Patty mengatakan, Kepala sekolah mencabuli siswinya yang masih berusia anak di bawah umur itu sebuah tindakan paling keji dan sangat memalukan. Tindakannya tidak hanya berdampak langsung pada korban namun juga seluruh siswi yang ada di sekolah tersebut.
“Kejadian ini sudah pasti akan membuat korban mengalami trauma yang sangat dalam, namun itu tidak hanya berdampak pada korban saja tapi juga seluruh siswi di sekolah itu, mereka semua akan kena imbasnya,” katanya.
Kejadian yang dilakukan RH sangat mengejutkan, apalagi pelakunya kepala sekolah dan dilakukan berulang kali.
Menurutnya, tugas seoranag guru sejatinya tidak hanya memberikan ilmu pengetahuan kepada siswa, tapi juga membentuk karakter dan akhlak setiap siswa agar berguna di kemudian hari.
“Ini tentu menjadi bencana dan citra buruk bagi dunia pendidikan di Maluku, karena pelakunya seorang kepala sekolah,” ujarnya.
Terkait kejadian itu, ia meminta pihak berwenang dalam hal ini pihak kepolisian dan dinas pendididikan dan kebudayaan, memberikan hukuman setimpal bagi oknum kepala sekolah tersebut.
“Saya juga minta polisi dan para guru bisa mengecek ke para siswa lainnya karena dikhawatirkan ada korban lainnya tapi mereka tidak mau bicara karena takut, mungkin kalau masih ada mereka ini harus dilindungi,” ungkapnya.
Patty juga meminta orang tua dapat mengawasi anaknya dengan baik dan dapat berdiskusi dengan mereka setiap saat terkait persoalan yang dihadapi di sekolah.
Dia pun meminta pihak berwenang membantu memulihkan kondisi korban pemerkosaan.
“Perlu ada pemulihan terhadap kejiwaan korban, karena pasti korban sangat trauma saat ini dan peristiwa itu akan selalu ada di memorinya,” jelasnya.
Sebelumnya seorang siswi SD di Namrole, berulang kali diperkosa oleh kepala sekolahnya sendiri.
Tercatat sudah lima kali korban diperkosa baik di rumah dinas sang kepala sekolah, maupun di rumah kosong dan lokasi lainnya.
Adapun modus pelaku melancarkan aksi bejatnya itu dengan cara mengiming-imingi korban akan memberikan nilai yang bagus kepada korban.
Kasus ini akhirnya terbongkar setelah korban yang sudah tidak tahan lagi menceritakan perbuatan pelaku kepada ibunya dua hari lalu. Sang ibu yang tidak terima langsung melaporkan perbuatan bejat pelaku ke pihak kepolisian. Matamaluku.com