Sidang Majelis Sinode AM GPI di Kota Ambon Resmi Digelar

  • Bagikan
Sidang Majelis Sinode AM GPI di Kota Ambon Resmi Digelar

Ambon – Persidangan Majelis Sinode AM Gereja Protestan Indonesia (GPI) di Kota Ambon resmi digelar, diawali ibadah pembukaan yang dipimpin oleh Ketua MPH Sinode GPM Pdt. Elifas Tomix Maspaitella yang berlangsung di Gedung Gereja Maranatha, Minggu (20/11/2022).

Pdt. Elifas Tomix Maspaitella dalam khotbahnya menekankan pentingnya membangun semangat persaudaraan, sejalan dengan dasar firman Mazmur 133: 1-3.

Acara pembukaan persidangan diawali dengan prosesi arak-arakan dari gedung Gereja Ignatius Slamet Riyadi, hingga tiba di Gedung Gereja Maranatha pusat pelaksanaan Sidang GPI, dengan formasi Jalan salib.

Gereja Ignatius Slamet Riyadi sendiri merupakan gereja pertama yang pelaksanaan kebaktiannya menggunakan Liturgi Ibadah Protestanisme dari tahun 1605 yang hendak pula di terapkan hingga sekarang.

Dalam acara ritual, berlangsung akta pembukaan persidangan AM GPI yang ditandai dengan pemukulan tifa oleh Ketua MPH Sinode AM GPI, Bersama dengan para pimpinan Sinode GBM.

Panitia Sidang AM PGI Bodewin Wattimena menjelaskan, mengawali proses persidangan telah dilaksanakan bakti sosial, berupa pengobatan gratis yang dilakukan oleh Gereja Protestan di Indonesia Bagian Barat (GPIB) sebagai bagian dari GPI.

Hasil pengobatan yang dilakukan di Liliboi dengan total 1.838 orang, Jemaat Banda Suli 1,076 orang, Jemaat Kilang, 1.138 orang dan Amahusu 1.528 orang.

Dengan demikian total pasien yang dilayani 5.595 orang, melebihi target sebanyak 3.000 orang. Sementara itu, untuk peserta persidangan berjumlah 106 peserta.

Wattimena juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua unsur yang turut membantu dalam pelaksanaan Sidang AM GPI.

Ketua Sinode GPI AM Pdt. Rudy Imanuel Ririhena menjelaskan, selain merupakan agenda tahunan untuk merumuskan program kerja tahun 2023, juga membahas sejumlah isu aktual dan strategis berkaitan dengan masalah umat.

Diantaranya mempererat hubungan persaudaraan di antara Gereja-gereja bagian mandiri, yang sudah membuka Jemaat di wilayah bagian mandiri yang lain.

Hal kedua adalah mempersiapkan warga Jemaat di Gereja anggota GPI untuk menghadapi isu disrupsi digital yang saat ini merebak kemana-mana.

Isu terakhir yang dibahas, ialah menyatukan pemahaman bersama para pimpinan Gereja dalam rangka mempersiapkan warga Gereja menghadapi tahun politik 2024 mendatang. Sehingga, hak suara warga Gereja terjamin, tersalur dengan baik dan sesuai hati nurani.

Sementara itu, Gubernur Maluku Murad Ismail dalam sambutannya mengatakan, GPI sebagai lembaga keamanan, menjaga netralitas dan terus menjadi penyambung suara Tuhan, hadir memperjuangkan kepentingan rakyat dan bukan kelompok atau golongan tertentu.

Gubernur mengingatkan, jelang perayaan Natal dan Tahun Baru 2023 menguatnya gejolak ekonomi, sosial, budaya, politik dan keamanan dalam masyarakat.

Gubernur mengimbau kepada seluruh elemen untuk tetap tenang dan tidak bertindak gegabah dan mempercayakan penanganannya kepada pemerintah, TNI-Polri dan aparatur yang bertanggung jawab di bidangnya masing-masing.

Gubernur juga mengingatkan pentingnya membangun komunikasi, koordinasi dan kolaborasi dengan TNI-Polri serta semua elemen masyarakat. Dengan begitu, setiap potensi konflik sosial dapat diantisipasi sejak dini, demi menjaga stabilitas keamanan masyarakat.

Gubernur berharap, Sidang AM GPI akan menghasilkan sesuatu yang berarti bagi pelayanan semua anggota Protestan di Indonesia.

Sebagai penutup, sekaligus membuka dengan resmi Sidang Majelis AM GPI, Ditjen Bimas Kristen Kementerian Agama RI Jannus Pangaribuan dalam sambutannya memberi atensi terhadap gelaran Sidang Majelis AM GPI tersebut, sebagai bentuk demokrasi gereja melaksanakan semua program dalam implementasi visi-misi gereja di Indonesia.

Pangaribuan mengajak para BPH GPI dan Ketua Sinode GBM, untuk melakukan upaya introspeksi diri melalui sidang yang menjadi bagian dalam melakukan evaluasi dan menyusun program pelayanan.

Puncak acara pembukaan ditandai dengan menekan sirine pada Bola Dunia yang menjadi simbol persidangan oleh Ditjen Bimas Kristen Kementerian Agama RI Jannus Pangaribuan, didampingi Gubernur Maluku Murad Ismail, Ketua GPI, Ketua MPH Sinode GPM, dan Ketua Panitia. Matamaluku.com

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *