Sidang Ke-56 Klasis Pulau Ambon Resmi Dibuka, Tekankan Transformasi Gereja di Era Digital

  • Bagikan
GPM

Ambon, MataMaluku – Majelis Pekerja Klasis (MPK) Pulau Ambon, Sinode Gereja Protestan Maluku (GPM), resmi membuka Sidang ke-56 di Gedung Gereja PNIEL, Minggu (3/3/2025). Acara ini diawali dengan kebaktian yang dipimpin oleh Pendeta Emeritus I.W.J. Hendriks dan dihadiri lebih dari 400 peserta dari 25 jemaat se-Klasis Pulau Ambon.

Sekretaris MPH Sinode, Pendeta Sacharias Izak Sapulette, membuka sidang secara resmi dengan menekan tombol sirine. Dalam sambutannya, ia menekankan pentingnya memperkuat nilai kemanusiaan dan sosial agar gereja tidak menjadi komunitas eksklusif. Ia juga menggarisbawahi peran teologi dalam Koinonia, Diakonia, dan Marturia serta menyoroti perlunya membangkitkan kembali etika dalam kehidupan berjemaat di tengah krisis ekologi.

Lebih lanjut, Pendeta Sapulette menegaskan perlunya pembinaan umat pelayan serta adaptasi gereja terhadap perkembangan zaman. Menurutnya, keluarga merupakan unit pembinaan utama, sehingga pendidikan integratif dalam keluarga harus diperkuat guna menciptakan perdamaian di lingkungan sosial yang lebih luas. Ia juga mengajak warga gereja untuk memanfaatkan media sosial secara bijaksana sebagai sarana penyebaran Injil, promosi nilai kemanusiaan, serta pengembangan kesejahteraan jemaat melalui ekonomi digital.

Ketua Klasis Pulau Ambon, Pendeta W.A. Beresaby, menyebut Sidang ke-56 sebagai momentum strategis bagi GPM dalam merumuskan komitmen pelayanan yang lebih nyata. Keputusan yang dihasilkan dalam sidang ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas hidup umat, termasuk dalam ketahanan pangan lokal guna memperkuat kemandirian ekonomi jemaat.

Sidang tahun ini juga menjadi penanda berakhirnya masa pelayanan MPK periode 2020-2025. Selain memilih kepengurusan baru untuk periode 2025-2030, sidang ini juga akan menetapkan anggota tetap Majelis Pekerja Lengkap (MPL) Sinode serta delegasi untuk Sidang Sinode 2025 yang dijadwalkan berlangsung pada 19 Oktober 2025.

Wali Kota Ambon, Bodewin Wattimena, dalam sambutan yang dibacakan oleh Staf Ahli Wali Kota Ambon bidang Ekonomi, Pembangunan, dan Kesejahteraan Rakyat (Kesra), Ronald H. Lekransy, menekankan bahwa persidangan ini merupakan refleksi kemitraan antara pemerintah dan gereja. Menurutnya, gereja tidak hanya berfokus pada program internal, tetapi juga harus mampu menjawab berbagai persoalan sosial di masyarakat.

“Atas nama Pemerintah Kota Ambon, kami mengapresiasi program-program GPM, khususnya Klasis Pulau Ambon, yang sejalan dengan pembangunan kota. Kami berharap hasil sidang ini dapat memperkuat semangat persaudaraan dalam membangun jemaat serta berkontribusi dalam mengatasi berbagai tantangan sosial, termasuk kemiskinan ekstrem, inflasi, dan stunting,” ujarnya.

Ketua Panitia Pelaksana, Jantje E. Lekatompessy, dalam laporannya menyampaikan bahwa Sidang Ke-56 Klasis Pulau Ambon berlangsung selama tiga hari. Kegiatan ini diikuti lebih dari 400 peserta dari berbagai unsur, termasuk utusan jemaat, MPH Sinode, MPK, serta Badan Pembantu Pelayanan tingkat klasis.MM

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *