Ankara – Dalam operasi terbarunya, serangan udara Turki berhasil menghancurkan 29 sasaran teroris di wilayah utara Irak dan Suriah, dengan banyak teroris yang sudah berhasil “dinetralisasi,” demikian diumumkan oleh Kementerian Pertahanan Turki pada Sabtu (23/12).
Sasaran yang dilibatkan dalam serangan ini termasuk gua, tempat berlindung, bunker, dan gudang, yang semuanya dihancurkan pada pukul 22.00 waktu setempat, seperti yang diinformasikan oleh kementerian. Dalam “penilaian” mereka, teroris-teroris senior diyakini berada di beberapa sasaran tersebut.
Serangan udara ini dilaksanakan sebagai bagian dari upaya untuk “menghentikan serangan teroris terhadap Turki dan pasukan keamanan Turki di Irak utara dan Suriah, dengan menetralisasi anggota kelompok teror PKK dan elemen teroris lainnya,” jelas kementerian.
Selain itu, serangan tersebut juga diarahkan untuk memastikan keamanan perbatasan, sejalan dengan hak pertahanan diri yang diakui secara sah berdasarkan Pasal 51 Piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Kementerian menyatakan bahwa amunisi buatan Turki digunakan secara maksimal dalam operasi ini.
Dalam konteks ini, pihak berwenang Turki menggunakan istilah “netralisasi” untuk menyiratkan bahwa para teroris tersebut telah menyerah, tewas, atau berhasil ditangkap. Kelompok teroris PKK seringkali bersembunyi di wilayah utara Irak untuk merencanakan serangan lintas batas di Turki.
“Pada setiap tahap operasi ini, tindakan pencegahan diambil dengan sungguh-sungguh untuk melindungi warga sipil yang tidak bersalah, pihak kawan, bangunan bersejarah dan budaya, serta lingkungan dari segala risiko,” demikian ditegaskan dalam pernyataan kementerian.
PKK, yang telah melancarkan aksi teror selama lebih dari 35 tahun terhadap Turki, dianggap sebagai kelompok yang bertanggung jawab atas lebih dari 40 ribu kematian, termasuk perempuan, anak-anak, dan bayi. Organisasi ini telah dimasukkan ke dalam daftar kelompok teroris oleh Turki, Amerika Serikat, dan Uni Eropa. Matamaluku/Ac