Chernihiv – Presiden Volodymyr Zelenskiy mengutuk keras serangan misil Rusia yang menghantam pusat kota bersejarah Chernihiv, menewaskan tujuh orang termasuk seorang anak perempuan berusia 6 tahun dan melukai 144 lainnya. Serangan tersebut terjadi pada Sabtu (19/8) dan menyebabkan kerusakan yang meluas di sekitar teater dan bangunan sekitarnya.
Presiden Zelenskiy menyatakan bahwa pasukan Ukraina akan memberikan respons yang signifikan terhadap serangan ini. Mayoritas korban luka adalah orang yang berada di dalam kendaraan, menyeberang jalan, atau pulang dari gereja. Pemerintah daerah mengumumkan bahwa 41 orang masih dirawat di rumah sakit.
Chernihiv, yang terletak sekitar 145 km di utara Kyiv, merupakan kota yang dikenal dengan jalan-jalan pohon dan gereja-gereja berusia berabad-abad. Serangan ini terjadi pada hari perayaan keagamaan Ortodoks Transfigurasi Tuhan.
Rusia telah melancarkan serangan ke kota-kota Ukraina yang jauh dari garis depan pertempuran dengan misil dan drone sebagai bagian dari invasi skala besar yang dimulai sejak Februari 2022.
Pihak berwenang sedang menyelidiki bagaimana pihak Rusia mendapatkan informasi tentang acara tersebut. Insiden ini melibatkan perwakilan bisnis dan komunitas serta produsen drone. Baik Rusia maupun Ukraina telah secara luas menggunakan drone dalam pertempuran.
Seorang penyelenggara acara mengatakan bahwa semua peserta yang termasuk insinyur, anggota militer, dan relawan, diminta untuk masuk ke tempat perlindungan udara di teater saat alarm berbunyi, namun beberapa orang keluar. “Semua orang yang berlindung tetap aman,” tulis Maria Berlinska, salah satu pendiri Dignitas Fund, dalam sebuah posting di Facebook.
Saat ini, jalan-jalan di sekitar lokasi serangan dipenuhi jejak darah dan puing-puing dari alat pertolongan pertama yang digunakan untuk merawat korban luka.