Sejumlah Warga Desa Waimital Berebut Minyak Tanah

  • Bagikan
Sejumlah Warga Desa Waimital Berebut Minyak Tanah

Waimital – Sejumlah warga di Desa Waimital, Kecamatan Kairatu, Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB) berebut kupon untuk mendapat jatah dua jerigen berisi 10 liter minyak tanah (Mitan) di tengah kelangkaan BBM di Kabupaten itu.

Kelangkaan mitan di Kabupaten SBB, khusunya di Kecamatan Kairatu sudah terjadi selama dua bulan terakhir ini.

Warga yang mengantre kebanyakan emak-emak. Mereka harus berdesak-desakan hanya untuk mendapat 10 liter minyak tanah. Mereka rela menunggu berjam-jam sejak pagi hari hanya untuk mendapatkan nomor antrean.

Pantauan Tim Matamaluku.com pada Rabu (29/9/2022), begitu pangkalan milik Alun ini dibuka ratusan warga yang didominasi emak-emak langsung menyerbu.

Antrean panjang pun tak terelakkan. Meski cuaca saat itu cukup terik, mereka rela bertahan demi beberapa liter minyak tanah. Terlebih lokasi pangkalannya berada tepat di depan jalan utama (Trans Seram).

Pemilik pangkalan juga terlihat kewalahan karena pembeli semakin ramai yang datang. Beberapa kali mereka terpaksa bersuara lantang meminta warga untuk tidak terlalu dekat ke drum pengisian.

Warga yang datang tidak hanya dari sekitar pangkalan tapi juga warga Desa Waesamu, Kairatu, Kelapa Dua, Air Buaya dan beberapa desa tetangga di Kecamatan Kairatu.

Nur salah satu pembeli dari desa Air Buaya mengatakan, dirinya sudah mengantre sejak pukul 07:00 WIT pagi karena khawatir terlambat dan tidak kebagian minyak tanah lagi.

Diketahui untuk satu kupon hanya boleh membeli 2 jirigen 10 liter. 1 jirigen 5 liter dengan harga Rp22 ribu.

Kendati hanya memperoleh dua jirigen, Nur mengaku sangat bersyukur bisa memperoleh mitan untuk keperluan memasak.

Senada dengan Nur, warga desa Waimital Yap Wakano juga sempat berebut kupon, namun, dirinya mengaku untuk memperoleh minyak tanah warga harus menunjuk kupon yang dibagikan karyawan agen mitan baru bisa dilayani.

Yap meminta pemerintah melalui instansi terkait dan pihak Pertamina agar segera mengatasi kelangkaan minyak tanah khususnya di Kecamatan Kairatu, karena kelangkaan ini sudah terjadi lama dan sangat meresahkan warga.

Ia juga meminta pemerintah melakukan operasi mitan karena disinyalir ada oknum-oknum nakal yang menimbun minyak tanah dan menjual dengan harga yang mahal.

Sementara itu, Alun pemilik pangkalan minyak tanah mengatakan pihaknya terpaksa menerapkan sistem pembelian menggunakan kupon karena stok minyak tanah yang terbatas.

“Hanya melayani satu kupon untuk jerigen ukuran 5 liter dan tidak melayani lebih dari dua jerigen. Satu jerigen berisi 5 liter di banderol Rp22ribu,” katanya.

Alun mengakui jatah yang didapat dari Pertamina sangat terbatas tidak cukup memenuhi kebutuhan warga, karena pembeli tidak saja dari Waimital tetapi datang dari desa tetangga.

“Dengan kondisi kelangkaan yang terjadi saat ini, Pertamina dapat menambahkan jatah mitan mengingat warga yang datang membeli tidak saja dari desa Waimital tetapi juga dari desa tetangga sekitar,” pungkasnya. Matamaluku.com

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *