Ambon, Matamaluku.com – Sebanyak 90 dari 300 peserta tenaga pendidik yang mengikuti seleksi penerimaan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK) yang dibuka oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Ambon dinyatakan tidak lulus.
Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kota Ambon Benny Selanno, saat dikonfirmasi Tim Matamaluku.com di Balai Kota Ambon, Jumat (10/3/2023) menjelaskan, yang membuat 90 peserta tidak lulus disebabkan beberapa hal diantaranya masalah Ijazah, serta masalah Data Pokok Pendidikan (Dapodik) kategori pelamar umum, juga keterlambatan penginputan data saat seleksi berlangsung.
Faktor lain membuat peserta seleksi jalur pendidik itu gagal karena tidak memiliki kesamaan nama dalam Ijazah, padahal waktu yang diberikan cukup lama.
Walaupun secara resmi diumumkan namun masalah ini oleh BKPSDM Kota Ambon telah dilaporkan kepada Penjabat Wali Kota Ambon Bodewin Wattimena.
Sebelumnya, Pemkot Ambon melalui Dinas Pendidikan dan BKPSDM menggelar seleksi penerimaan tenaga pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK) untuk tenaga pendidik honorer.
Seleksi tersebut diprioritaskan bagi para guru honorer yang selama ini sudah mengajar pada sejumlah sekolah yang tersebar di Kota Ambon.
Tes seleksi dilakukan selama 2 hari pada 17-18 Januari dan diikuti sebanyak 263 peserta terdiri dari formasi Kota Ambon 169 dan Provinsi sebanyak 94 orang.
Penerimaan PPPK tersebut, sebagai upaya dari Pemerintah pusat untuk melengkapi SDM tenaga guru di pemerintah daerah.
