Sampah Menumpuk di Pasar Mardika Ambon, Pedagang Desak Pemda Bertindak Cepat

  • Bagikan
Tumpukan Sampah
Tumpukan Sampah

Ambon, Maluku (MataMaluku) – Meski telah direnovasi dan diresmikan, Pasar Mardika Ambon kini menghadapi persoalan serius dalam pengelolaan sampah. Tumpukan sampah yang menggunung di sejumlah titik, terutama di belakang gedung pasar baru, memicu kekhawatiran akan dampak buruk bagi kesehatan lingkungan.

Pantauan di lapangan menunjukkan bau menyengat dan lalat yang berkerumun di sekitar area tersebut, mengganggu aktivitas pedagang maupun pengunjung pasar.

Para pedagang mengeluhkan keterbatasan pengangkutan sampah yang hanya dilakukan setiap dua hari, sementara produksi sampah berlangsung setiap hari dan dalam jumlah besar.

“Sampahnya sangat bau, apalagi dari sisa perut ayam dan tulang sapi. Air sampah juga merembes dan dibiarkan begitu saja setelah diangkut,” ujar Luken, salah satu pedagang, Jumat (17/5/2025).

Menurutnya, kondisi ini sangat mengganggu aktivitas jual beli karena banyak pelanggan enggan melintas di dekat tumpukan sampah.

“Kami rugi karena pembeli malas datang. Harusnya pengelolaan kebersihan pasar lebih serius,” tambahnya.

Hal senada disampaikan Anisa, pedagang yang berjualan tepat di depan lokasi penumpukan sampah. Ia meminta petugas kebersihan datang setiap hari serta pihak pengelola pasar menyediakan tempat sampah khusus untuk jenis sampah basah agar tidak dibuang sembarangan.

“Sampah basah dan kering seharusnya dipisah. Kalau dicampur, baunya makin parah. Kami ini kerja dari pagi sampai malam, sangat tersiksa dengan kondisi seperti ini,” keluh Anisa.

Minimnya tempat sampah, kurangnya kesadaran pedagang terhadap pentingnya kebersihan, serta lemahnya pengawasan dari pihak berwenang menjadi pemicu utama persoalan ini.

Pemerintah Daerah Maluku didesak segera mengambil langkah konkret. Penyediaan sarana pengelolaan sampah yang memadai, sosialisasi rutin kepada pedagang, serta peningkatan pengawasan sangat diperlukan agar pasar yang telah diperbarui ini benar-benar menjadi lingkungan yang sehat dan nyaman bagi semua pihak.

“Renovasi pasar tidak akan berarti kalau pengelolaan kebersihannya buruk. Pemda harus turun tangan sebelum krisis ini makin parah,” tegas seorang pengunjung yang enggan disebutkan namanya.MM

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *