Ambon – Dalam menyambut Peringatan Hari Sumpah Pemuda 28 Oktober 2021, Angkatan Muda Gereja Protestan Maluku Ranting Mata Passo menggelar Dialog Interaktif Tentang Nasionalisme Kebangsaan.
Dialog menghadirkan beberapa narasumber dari kalangan tokoh pemuda dan salah satunya Maichel Pattisinay, Pembina AMGPM Ranting Mata Passo.
Maichel Pattisinay merupakan orang yang pernah dijebloskan di Rumah Tahanan Mabes Polri Jakarta pada tahun 2004 selama lebih dari 20 hari, karena dituding terlibat dalam kasus makar.
Dalam Dialog Kebangsaan itu, Maichel banyak mengulas tentang pentingnya arti kebangsaan dan cinta NKRI.
Ia mengajak kalangan pemuda gereja selalu menanamkan rasa nasionalisme yang tinggi tentang arti kebangsaan dan cinta NKRI.
“Jika rasa kebangsaan hilang dari sanubari setiap orang terutama pemuda akan berdampak kepada hal-hal bisa merugikan diri sendiri termasuk keluarga”ungkap Maichel.
Tidak itu saja, Maichel juga mengajak pemuda gereja untuk selalu mencintai dan mengasihi sesama anak bangsa tanpa membedakan suku ras dan agama.
Maichel mengatakan, peran pemuda gereja sebagai generasi penerus bangsa biasanya lebih mengarah pada masa-masa sekarang, tetapi bukan semata dalam bingkai bergereja tetapi berperan juga didalam membangun rasa nasionalisme terhadap NKRI.
Dia mengungkapkan, peranan pemuda untuk mempersatukan bangsa Indonesia sudah terjadi sejak dahulu dan tercatat didalam sejarah perjuangan bangsa Indonesia, sebab itulah pemuda kembali diingatkan untuk selalu menjadi pilar penting bangsa, salah satunya turut berkontribusi bersama dengan pemerintah melalui SDM yang mumpuni.
Diakhir materinya, Maichel kembali mengingatkan pemuda yang merupakan generasi penerus bangsa Indonesia selalu menjadi komponen penting. “Tanpa peran generasi muda maka bangsa Indonesia pastinya akan sulit mengalami perubahan dan mudah kehilangan identitas”imbuhnya.
Mengakhiri dialog kebangsaan yang berlangsung di gedung Gereja Permata Kasih Passo itu, seluruh peserta menyuarakan yel-yel kebangsaan cinta NKRI harga mati. Matamaluku.com