Rupiah Menguat Setelah Trump Desak Penurunan Suku Bunga AS

  • Bagikan
Dolar AS dan Rupiah
Dolar AS dan Rupiah

Jakarta (MataMaluku) – Nilai tukar rupiah kembali menunjukkan penguatan terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada Jumat pagi (23/1), seiring dengan sentimen global yang dipengaruhi oleh desakan Presiden AS Donald Trump untuk segera menurunkan suku bunga.

Menurut Lukman Leong, analis mata uang dari Doo Financial Futures, permintaan Trump agar suku bunga di AS diturunkan menjadi salah satu faktor yang menekan dolar AS dan mendorong penguatan rupiah.

“Dolar AS tertekan oleh desakan Trump untuk menurunkan suku bunga guna mendukung kebijakan pro-ekonominya,” ujar Lukman di Jakarta, Jumat.

Meskipun kebijakan suku bunga merupakan wewenang Federal Reserve (The Fed), tekanan dari Presiden Trump bisa menjadi salah satu pertimbangan bank sentral AS ke depannya. Lukman juga mencatat bahwa klaim pengangguran yang tinggi di AS, yang mungkin dipengaruhi oleh bencana kebakaran di Los Angeles baru-baru ini, turut menambah tekanan terhadap dolar AS.

Di sisi domestik, revisi kebijakan terkait Dana Hasil Ekspor Sumber Daya Alam (DHE SDA) juga dinilai memberikan dampak positif bagi rupiah dalam jangka panjang.

Dengan mempertimbangkan sentimen global dan domestik, Lukman memperkirakan kurs rupiah akan berada dalam rentang Rp16.150 hingga Rp16.300 per dolar AS.

Pada pembukaan perdagangan Jumat pagi, rupiah tercatat menguat sebesar 61 poin atau 0,37 persen menjadi Rp16.223 per dolar AS, dibandingkan dengan posisi sebelumnya di Rp16.284 per dolar AS.

Penguatan ini memberikan sinyal positif terhadap stabilitas nilai tukar rupiah, meskipun tantangan dari faktor eksternal tetap perlu diwaspadai. MM/AC

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *