Rupiah Menguat, Ditopang Penurunan Imbal Hasil Obligasi AS

  • Bagikan
Dolar dan Rupiah
Dolar dan Rupiah

Jakarta (MataMaluku) – Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS mencatat penguatan pada awal perdagangan Selasa (18/11), didorong oleh penurunan imbal hasil obligasi Pemerintah Amerika Serikat (AS).

Rupiah tercatat menguat sebesar 54 poin atau 0,34 persen menjadi Rp15.803 per dolar AS, dibandingkan posisi sebelumnya di Rp15.857 per dolar AS.

“Rupiah diperkirakan akan terus menguat terhadap dolar AS yang sedang terkoreksi, seiring turunnya imbal hasil obligasi AS pasca pernyataan dovish dari Federal Reserve mengenai prospek suku bunga,” kata analis mata uang Lukman Leong di Jakarta, Selasa.

Imbal Hasil Obligasi AS Menurun
Menurut Lukman, imbal hasil obligasi AS turun menjadi 4,41 persen, dari posisi sebelumnya di 4,49 persen. Penurunan ini terjadi setelah salah satu pejabat The Fed, Austan Goolsbee, mengisyaratkan kemungkinan penurunan suku bunga pada tahun depan jika inflasi tetap sesuai target.

Goolsbee menyebut bahwa langkah-langkah pelonggaran moneter dapat dilakukan untuk menjaga momentum pertumbuhan ekonomi AS di tengah target inflasi yang stabil.

Proyeksi Pergerakan Rupiah
Lukman memperkirakan nilai tukar rupiah pada perdagangan hari ini akan bergerak di kisaran Rp15.800 hingga Rp15.900 per dolar AS. Dukungan tambahan terhadap rupiah juga muncul dari melemahnya indeks dolar AS, yang memberikan ruang lebih bagi mata uang negara berkembang untuk menguat.

Penguatan rupiah ini menjadi angin segar bagi perekonomian Indonesia, terutama dalam menjaga stabilitas harga barang impor dan daya beli masyarakat. MM/AC

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *