Jakarta (MataMaluku) – Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pada perdagangan Kamis pagi mengalami pelemahan, terpengaruh oleh data Indeks Harga Konsumen (IHK) Amerika Serikat (AS) untuk Agustus 2024 yang menunjukkan penurunan.
Rupiah dibuka melemah 23 poin atau 0,15 persen menjadi Rp15.425 per dolar AS, dibandingkan posisi sebelumnya di Rp15.402 per dolar AS.
“Data IHK AS pada Agustus 2024 stabil di angka 0,2 persen secara bulanan (month on month/mom), namun secara tahunan (year on year/yoy) turun dari 2,9 persen menjadi 2,5 persen. Penurunan ini sejalan dengan ekspektasi pasar,” ujar Kepala Ekonom Bank Permata, Josua Pardede, Kamis.
Meski begitu, inflasi inti AS sedikit naik dari 0,2 persen mom menjadi 0,3 persen mom, melebihi perkiraan yang sebesar 0,2 persen. Secara tahunan, inflasi inti tetap stabil di level 3,2 persen yoy.
Kondisi inflasi inti yang stabil menekan ekspektasi adanya pemotongan suku bunga yang signifikan oleh bank sentral AS, The Federal Reserve (The Fed), di sisa tahun ini. Kemungkinan pemotongan suku bunga sebesar 50 basis poin (bps) dalam pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC) pada September 2024 pun semakin kecil.
“Rilis data inflasi ini mendukung penguatan tren dolar AS, yang mengimbangi depresiasi dolar AS di sesi perdagangan sebelumnya,” tambah Josua.
Indeks dolar AS terpantau naik 0,05 persen menjadi 101,68, sementara imbal hasil (yield) obligasi US Treasury 10 tahun meningkat satu basis poin (bps) menjadi 3,65 persen.
Di sisi lain, pasar saham AS justru menguat, dipicu optimisme terkait pemilu AS yang semakin dekat. Indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA), S&P 500, dan NASDAQ masing-masing mengalami kenaikan sebesar 0,31 persen, 1,07 persen, dan 2,17 persen.
Josua memprediksi bahwa sepanjang perdagangan hari ini, nilai tukar rupiah akan bergerak dalam kisaran Rp15.375 hingga Rp15.475 per dolar AS. MM/AC