Rupiah Melemah di Tengah Antisipasi Data Inflasi Inti AS

  • Bagikan
Dolar dan Rupiah
Dolar dan Rupiah

Jakarta – Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pada perdagangan Rabu diperkirakan terus melemah seiring pasar menunggu rilis data inflasi inti Amerika Serikat (AS) untuk Mei 2024.

Pada awal perdagangan pagi, rupiah dibuka turun 12 poin atau 0,07 persen menjadi Rp16.303 per dolar AS, dari sebelumnya Rp16.291 per dolar AS.

“Pelemahan rupiah masih berlanjut sejalan dengan meningkatnya tekanan eksternal,” kata analis pasar uang Bank Mandiri, Reny Eka Putri, di Jakarta.

Saat ini, investor tengah menantikan rilis data inflasi inti AS pada Mei 2024 yang diperkirakan akan turun menjadi 3,5 persen year on year (yoy) dari 3,6 persen yoy pada April 2024.

Para pelaku pasar juga akan mengantisipasi hasil pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC) Juni 2024 untuk mengetahui arah kebijakan bank sentral AS, The Fed, selanjutnya.

Pada FOMC Juni 2024, diperkirakan bank sentral AS akan mempertahankan Fed Funds Rate (FFR) pada kisaran 5,25 persen hingga 5,50 persen.

Menurut perkiraan pasar, penurunan suku bunga bank sentral AS, FFR, pertama pada 2024 baru akan terjadi pada November 2024 dengan probabilitas 46,1 persen, dan penurunan kedua pada Desember 2024 dengan probabilitas 40,9 persen.

Penundaan penurunan FFR disebabkan oleh masih tingginya inflasi AS yang sulit turun menuju target bank sentral AS sebesar 2 persen.

Pada Mei 2024, tingkat pengangguran AS naik menjadi 4 persen dari 3,9 persen, dan jumlah non-farm payrolls meningkat melebihi ekspektasi, mencapai 272 ribu pada Mei 2024 dari 165 ribu pekerjaan pada April 2024.

Data ketenagakerjaan terbaru AS menggeser ekspektasi pemangkasan suku bunga The Fed. Di tengah ketidakpastian global yang tinggi, para investor masih menunggu FOMC Juni 2024 dan rilis terbaru Fed Guidance.

Reny menjelaskan aliran dana asing masih terus keluar dari pasar Indonesia, menyebabkan pelemahan rupiah terhadap dolar AS. Dari sisi domestik, musim pembayaran dividen masih mendorong meningkatnya permintaan dolar AS.

Dalam jangka pendek, ia memproyeksikan rupiah akan bergerak di kisaran Rp16.100 per dolar AS hingga Rp16.300 per dolar AS.

Sementara itu, untuk perdagangan hari ini, ia memperkirakan rupiah akan bergerak di kisaran Rp16.260 per dolar AS sampai dengan Rp16.315 per dolar AS. MM/AC

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *