Ambon – Rumah Sakit Gereja Protestan Maluku (RS GPM) akan menyelenggarakan bakti kesehatan gratis untuk masyarakat Maluku pada bulan Oktober 2023.
“Pemberian sosial ini berupa operasi gratis yang dilakukan dalam kerjasama dengan Perhimpunan Dokter Spesialis Bedah Rekonstruksi dan Estetika untuk pengobatan celah langit dan bibir,” kata Pelaksana Tugas (Plt) Direktur RS GPM, dr. Ivan Abednego di Ambon, Senin (18/9/2023).
Operasi gratis ini akan tersedia untuk semua kelompok usia, mulai dari bayi hingga dewasa, dan semuanya akan dilakukan secara gratis.
Kegiatan ini direncanakan akan berlangsung dari tanggal 26 hingga 29 Oktober 2023. Oleh karena itu, warga Kota Ambon yang pernah menjalani operasi tetapi hasilnya belum memuaskan dapat melakukan operasi ulang.
Ivan menyatakan bahwa selain bakti kesehatan yang dilakukan di rumah sakit, pihaknya juga berupaya keras untuk memberikan pelayanan kesehatan yang mencakup seluruh wilayah di Maluku dan Maluku Utara, yang merupakan bagian dari wilayah pelayanan Gereja Protestan Maluku (GPM).
“Terlebih lagi, bakti kesehatan yang akan kami lakukan tidak hanya ditujukan kepada umat Kristen, tetapi juga akan mencakup semua masyarakat secara umum,” katanya.
Khususnya di wilayah Pulau Ambon, pelayanan ini akan mencakup empat klasis yang berpusat di Gereja Betania, Alang, Larike, Suli, serta wilayah OSM Kota Ambon, dan akan bekerja sama dengan Tim Bahasa yang akan mencakup semua umat GPM maupun non-GPM, termasuk saudara-saudara Muslim.
Di luar Pulau Ambon, pelayanan kesehatan sudah mencapai masyarakat di pedalaman Buru, Pulau Seram, Pulau Saparua, dan bahkan Pulau Haruku.
Dia menambahkan bahwa sejak menjadi Plt. Direktur RS GPM, ada dua program prioritas yang dilakukan dan telah diinformasikan kepada Majelis Pekerja Harian (MPH) Sinode Gereja Protestan Maluku (GPM) serta semua ketua Klasis yang berada di bawah naungan GPM. Program tersebut adalah memberikan pelayanan gratis kepada semua agama atau kostor (penjaga rumah Tuhan) yang sakit, meskipun mereka tidak memiliki jaminan kesehatan (BPJS).
Selain itu, bagi pendeta aktif di GPM yang memiliki atau tidak memiliki jaminan kesehatan, mereka tetap akan menerima apresiasi berupa perawatan di ruang paviliun, yang dilengkapi dengan AC, TV, kulkas, dan sofa penunggu.
“Itu adalah dua poin kebijakan yang telah menjadi prioritas, dan saya yakin berkat selalu ada bagi RS GPM,” ujarnya. Matamaluku