Jakarta (MataMaluku) – Wakil Menteri Dalam Negeri Bima Arya Sugiarto mengumumkan bahwa retret kepala daerah gelombang kedua akan dimulai pada Minggu, 22 Juni 2025, bertempat di Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) Jatinangor, Jawa Barat. Acara ini akan diikuti oleh sekitar 40 pasangan kepala daerah atau sebanyak 80 orang peserta.
“Insya Allah retret gelombang kedua ini akan digelar pada 22 Juni. Para peserta merupakan kepala daerah dan wakil kepala daerah dari berbagai wilayah,” ujar Bima saat memberikan keterangan di Kantor Kementerian Dalam Negeri, Jakarta, Selasa (17/6).
Bima menjelaskan bahwa materi pembekalan dalam retret ini secara umum tidak berbeda jauh dengan yang disampaikan pada gelombang pertama, yang telah berlangsung pada 21–28 Februari 2025 di Akademi Militer (Akmil), Magelang, Jawa Tengah. Namun demikian, akan ada penyesuaian materi sesuai dengan perkembangan terbaru, terutama terkait evaluasi dan penguatan program-program prioritas nasional.
“Salah satu fokus materi adalah penguatan pemahaman kepala daerah terhadap hak dan kewajiban mereka dalam menjalankan amanat jabatan, termasuk penegasan kembali terhadap aturan-aturan yang berlaku,” tegas Bima.
Retret ini akan sepenuhnya menggunakan dana dan fasilitas milik Kementerian Dalam Negeri. Berbeda dengan gelombang pertama yang digelar secara besar-besaran, retret kali ini akan berlangsung lebih sederhana. Para peserta akan menginap di barak atau asrama praja di lingkungan IPDN Jatinangor.
Sebagai informasi, retret kepala daerah gelombang pertama di Lembah Tidar, Magelang, dihadiri oleh 494 dari total 503 kepala daerah. Acara tersebut turut dihadiri oleh Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto bersama Presiden Ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono, Presiden Ke-7 Joko Widodo, serta Ketua DPR RI Puan Maharani, dan ditutup dengan pertunjukan Parade Senja di Akmil.
Retret ini menjadi bagian dari upaya pemerintah pusat untuk memperkuat sinergi antara pusat dan daerah serta meningkatkan kapasitas kepemimpinan kepala daerah dalam mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan dan berdampak langsung bagi masyarakat. MM/AC