Kendari (MataMaluku) – Ratusan guru yang tergabung dalam Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) melakukan aksi solidaritas dengan membaca Surah Yasin di depan Pengadilan Negeri (PN) Andoolo, Kabupaten Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara, Senin. Aksi ini merupakan bentuk dukungan kepada Supriyani, seorang guru honorer di SDN 4 Baito, yang tengah menghadapi sidang kedua atas tuduhan penganiayaan terhadap seorang siswa.
Para guru hadir dengan membawa payung dan pengeras suara, lalu duduk bersila di depan PN Andoolo sambil membuka Al-Quran untuk membaca Surah Yasin. Kamirun, koordinator lapangan PGRI Konawe Selatan, menyatakan bahwa aksi tersebut dimaksudkan untuk memohon perlindungan dan keadilan dari Allah SWT bagi Supriyani.
“Ayo, rekan-rekan guru yang hadir di PN Andoolo hari ini, mari bersama-sama membaca doa dan Surah Yasin untuk kebebasan saudara kita, Supriyani,” seru Kamirun.
Kamirun menambahkan bahwa kehadiran para guru di depan PN Andoolo bukan hanya untuk menunjukkan solidaritas, tetapi juga sebagai tuntutan agar Supriyani segera dibebaskan dari jerat hukum. Ia mengungkapkan keprihatinannya atas nasib Supriyani yang telah mengabdi sebagai guru honorer dengan penghasilan hanya Rp300 ribu per bulan.
“Supriyani telah mendedikasikan hidupnya untuk mencerdaskan anak bangsa, namun kini ia malah harus menghadapi situasi yang berlawanan dengan pengabdian yang telah diberikan,” ujar Kamirun.
PGRI Konawe Selatan juga berkomitmen untuk mendampingi Supriyani hingga ia benar-benar terbebas dan nama baiknya dipulihkan. “Selain menuntut pembebasan, kami juga meminta agar nama baik Supriyani dipulihkan,” tegasnya.
Supriyani, guru honorer di SDN 4 Baito, menjalani sidang kedua di PN Andoolo atas dakwaan jaksa penuntut umum terkait tuduhan penganiayaan terhadap seorang anak polisi di Polsek Baito. MM/AC