Berita Maluku Tengah, Banda – Penjabat Bupati Maluku Tengah, Rakib Sahubawa, melantik enam Kepala Pemerintahan Negeri (KPN) Administratif di kecamatan Banda. Dalam kunjungan kerjanya, Sahubawa memberikan arahan penting kepada para kepala pemerintahan negeri yang baru saja dilantik.
Dalam arahannya, Sahubawa menekankan pentingnya tanggung jawab para KPN dalam menjalankan tugas mereka. Ia menggarisbawahi tantangan utama saat ini, yakni upaya pengentasan kemiskinan dan penanganan stunting. Sahubawa menyoroti perlunya kesungguhan dan keterlibatan aktif KPN sebagai ujung tombak penyelenggaraan pemerintahan di tingkat lokal.
“Tanggung jawab Kepala Pemerintah bukanlah beban yang harus diemban sendirian, melainkan panggilan untuk bersama-sama membangun dan mengembangkan potensi yang dimiliki oleh setiap negeri,” ujar Sahubawa, menekankan pentingnya kerja kolaboratif dalam menghadapi berbagai persoalan.
Sahubawa meyakini bahwa dengan integritas, kecerdasan, dan semangat pengabdian yang tinggi, para KPN yang baru dilantik akan mampu menjalankan tugas serta amanah yang diberikan dengan baik. Mereka diharapkan dapat mengembangkan berbagai potensi, baik dari segi sumber daya alam, kearifan lokal, maupun sumber daya manusia.
Dalam konteks ini, mobilisasi berbagai potensi yang ada di tingkat desa menjadi kunci penting. Sahubawa menekankan perlunya sinergi dan kerja sama yang baik antara Pemerintah Negeri, tokoh masyarakat, dan seluruh warga. Ia optimis bahwa dengan komitmen yang kuat, kualitas penyelenggaraan pemerintahan desa dapat meningkat, sejalan dengan upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Enam KPN Administratif yang dilantik dalam acara tersebut adalah Rachman Achmad (Kampung Baru), Ramli Astar (Lautang), La Sadikin (Nusantara), Idzhar Amry (Selamon), Fitra La Djaharia (Tanah Rata), dan Syawal Sidek (Uring Tutra). Selain itu, Penjabat Bupati juga melantik Wa Aline dan Hairun Sahmad sebagai Penjabat KPN Merdeka dan Pulau Ay secara bersamaan, menandai langkah serius dalam memperkuat penyelenggaraan pemerintahan di tingkat lokal. Matamluku