Rakib Sahubawa Berjanji Meningkatkan Insentif Honorer untuk Guru dan Nakes

  • Bagikan
Bupati Malteng 1 1
Penjabat Bupati Maluku Tengah, Rakib Sahubawa Ketemu para guru dan tenaga kesehatan Honorer

Berita Maluku Tengah, Masohi – Penjabat Bupati Maluku Tengah, Rakib Sahubawa, telah mengumumkan komitmennya untuk meningkatkan insentif bagi honorer, khususnya para guru dan tenaga kesehatan di wilayah Maluku Tengah.

Dalam pertemuan bersama yang dihadiri oleh lebih dari seribu tenaga kesehatan dan guru pada hari Senin, 02 Oktober 2023, di gelanggang olahraga Kota Masohi, Rakib Sahubawa menjelaskan bahwa peningkatan insentif bagi tenaga non-ASN adalah langkah yang diperlukan. Saat ini, banyak honorer guru dan tenaga kesehatan hanya menerima gaji bulanan sebesar 200 hingga 500 ribu rupiah. Oleh karena itu, sebagai penjabat bupati, ia berencana untuk meningkatkan gaji bagi tenaga guru dan tenaga kesehatan non-ASN.

Meskipun ia belum mengungkapkan angka pasti mengenai kenaikan gaji yang akan diberikan kepada para tenaga guru dan tenaga kesehatan non-ASN di Maluku Tengah, Rakib Sahubawa menegaskan bahwa ia akan memenuhi janjinya untuk meningkatkan penghasilan mereka, sekaligus mendorong peningkatan kualitas kerja mereka.

Selain itu, Rakib Sahubawa juga berharap agar dari 1.214 formasi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) yang tersedia untuk Maluku Tengah, lebih dari 1.000 formasi PPPK dapat ditempati oleh warga asli Maluku Tengah.

Lebih lanjut, Sahubawa mengungkapkan bahwa ada masalah yang perlu dicari solusinya hingga saat ini, yaitu pemerataan tenaga kesehatan dan guru di seluruh wilayah Maluku Tengah. Ia telah mengusulkan dua pilihan dalam beberapa pertemuan dengan para tenaga guru dan kesehatan di berbagai kecamatan di Maluku Tengah, yaitu redistribusi guru dan tenaga kesehatan atau penggunaan sistem rotasi setiap tiga bulan.

Langkah ini diambil untuk memastikan bahwa pemerintah pusat akan memberikan perhatian yang lebih besar kepada Maluku Tengah dalam hal penerimaan Pegawai Negeri Sipil (PNS) di masa mendatang. Selama ini, distribusi guru dan tenaga kesehatan dianggap tidak merata dan terfokus hanya pada wilayah-wilayah tertentu di pusat kota. Matamaluku

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *