Berita Ambon – Jalan Sultan Babullah depan Masjid Raya Al-Fatah Kota Ambon menjadi pusat penjualan takjil yang menawarkan beragam pilihan. Mulai dari kue-kue tradisional, gorengan, hingga minuman dingin seperti kolak ubi dan pisang.
Salah satu penjual takjil, Ibu Chandra, mengungkapkan bahwa pendapatan mereka pada awal Ramadhan selalu tinggi. Banyak pembeli yang datang berbelanja pada hari-hari awal Ramadhan, bahkan hingga hari ketiga. Setiap harinya, mereka bisa meraup pendapatan antara Rp1.000.000 hingga Rp1.500.000, dengan keuntungan bersih sekitar tiga ratus ribu rupiah.
Menurut Ibu Cahndra, meskipun sudah tiga hari berlalu, namun terjadi peningkatan pendapatan dibandingkan tahun sebelumnya, karena banyaknya pembeli yang datang.
Penjual takjil lainnya, Titin Tanke, menjelaskan bahwa sebagian kue yang dijual adalah titipan dari orang lain, dan mereka akan mendapatkan fee dari hasil penjualan. Namun, kue miliknya sendiri mampu memberikan keuntungan sekitar 200 hingga 300 ribu rupiah setiap harinya.
Thia, yang juga berjualan takjil, khususnya korma, mengakui bahwa meskipun cuaca sempat hujan, namun penjualan tetap lancar karena minat pembeli yang tinggi.
Para penjual berharap minat warga untuk membeli takjil di depan Masjid Raya Al-Fatah tetap tinggi sepanjang Ramadan. Mereka melihat bahwa tidak hanya umat Muslim, tetapi juga umat Kristen memanfaatkan momen Ramadan untuk berbelanja takjil.
Di tempat-tempat penjualan takjil tersebut, berbagai jenis kue dan minuman berbuka puasa dapat ditemukan, mulai dari asidah, bubur kacang ijo, kolak, wajik, gogos, hingga jajanan es campur dan kurma. Semua ini bisa dinikmati di sejumlah lokasi seperti depan Masjid Al-Fatah, masjid Jami, Negeri Batu Merah, dan beberapa tempat lainnya. MM