Puluhan Warga Cianjur Keracunan Setelah Menyantap Hidangan Pernikahan

  • Bagikan
Keracunan masal cianjur
Tenaga kesehatan memberikan pelayanan pada warga yang mengalami keracunan masal

Jakarta – Sebuah pernikahan di Desa Sukamulya, Kecamatan Cikadu, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, berubah menjadi momen penuh kecemasan ketika puluhan warga terkena keracunan massal setelah mengonsumsi hidangan pada Kamis (19/4). Insiden tersebut memaksa puluhan orang untuk mendapatkan perawatan medis di puskesmas setempat.

Kapolsek Cibinong, AKP Badru Salam, menjelaskan bahwa sebanyak 53 orang dari Kampung Citere, Desa Sukamulya, mengalami gejala keracunan massal, dengan 10 di antaranya dirawat di puskesmas dan 43 lainnya mendapatkan penanganan di rumah masing-masing sejak Kamis hingga Jumat.

“Mereka awalnya mengeluhkan sakit perut, mual, diare, dan muntah setelah menyantap hidangan katering pada perayaan pernikahan salah satu warga. Beberapa bahkan mengalami kehilangan kesadaran,” ujarnya.

Kapolsek Salam bersama tim medis segera merespons ke lokasi dan mengamankan sisa hidangan untuk dilakukan uji laboratorium, guna mencari penyebab pasti keracunan. Sementara itu, warga yang terkena dampak keracunan masih dalam perawatan sambil menunggu investigasi lebih lanjut dari Dinas Kesehatan Cianjur.

“Kami telah mengumpulkan sampel makanan yang diduga menjadi penyebab keracunan untuk diuji di laboratorium lokal. Tujuannya untuk menentukan penyebab pasti dan mencegah terjadinya insiden serupa di masa depan,” tambahnya.

Sementara itu, keterangan dari warga yang terkena keracunan menunjukkan bahwa gejala-gejala seperti pusing, mual, dan muntah mulai dirasakan pada Jumat pagi, dengan beberapa di antaranya baru merasakan gejala tersebut menjelang siang hari. Beberapa bahkan sudah mendapatkan perawatan sejak Kamis malam karena kehilangan kesadaran.

“Sebagian besar mengalami gejala pada Jumat pagi, sementara beberapa lainnya sudah merasakannya sejak Kamis malam. Informasi mengenai keracunan massal ini tersebar setelah mereka mencari bantuan medis di puskesmas,” ungkap Agus, salah seorang warga yang terkena dampak keracunan. MM/AC

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *