Puluhan Kios dan Rumah Makan di Pasar Langgur Tutup Akibat Bau Sampah

  • Bagikan
Sampah

Langgur, Maluku Tenggara, (Matamaluku) – Puluhan kios dan rumah makan di kawasan Pasar Rakyat Langgur, Kabupaten Maluku Tenggara, terpaksa tutup akibat bau menyengat dari tumpukan sampah yang tidak diangkut selama lebih dari satu bulan.

Keluhan datang dari para pedagang dan pembeli yang merasa terganggu dengan kondisi pasar yang kian memprihatinkan. Sampah yang menumpuk tidak hanya menimbulkan aroma busuk, tetapi juga berdampak langsung pada aktivitas ekonomi warga.

Haji Iwan, salah satu pedagang kios, menuturkan Sampah ini telah ada sejak bulan puasa dan sampai dengan saat ini dan belum juga diangkut. Dirinya juga telah  lapor berkali-kali ke kepala pasar, Aken Narwadan, tapi tidak ada tindakan.

Lebih parahnya lagi, para pedagang mendapat informasi dari sejumlah oknum petugas kebersihan bahwa sampah tak diangkut karena truk milik Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Maluku Tenggara tidak bisa beroperasi akibat tidak adanya bahan bakar.

Permasalahan ini rupanya tidak hanya terjadi di area pasar,  Pantauan DMS Media Group menunjukkan bahwa tumpukan sampah juga ditemukan di berbagai sudut kota Langgur, termasuk di depan rumah warga, kantor dinas, dan toko-toko. Kondisi ini semakin memperburuk wajah ibu kota kabupaten.

Oyang Renyaan, warga Desa Langgur, mengungkapkan bahwa sampah di depan rumahnya tidak diangkut selama lebih dari satu minggu. Ia pun mendapat informasi serupa dari petugas kebersihan.

Para petugas kebersihan sampah mengaku belum menerima gaji selama empat bulan di tahun 2025 ini, Hal ini membuta  mereka enggan kerja.

DMS Media Group telah berupaya mengonfirmasi persoalan ini kepada Kepala Pasar Langgur, Aken Narwadan, dan Kepala DLHK Maluku Tenggara, Neles Retobyaan, namun hingga berita ini diturunkan, keduanya belum dapat ditemui.

Sementara itu, sejumlah anggota DPRD Kabupaten Maluku Tenggara yang dikonfirmasi DMS Media Group memilih tidak memberikan komentar terkait masalah ini.

Warga berharap pemerintah daerah segera turun tangan untuk mengatasi persoalan ini, sebelum kondisi lingkungan dan kesehatan masyarakat semakin memburuk.MM

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *