Jakarta (MataMaluku) – Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, menyatakan bahwa kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia memiliki pesan yang sangat kuat mengenai pentingnya merayakan perbedaan.
“Kunjungan ini menyampaikan pesan yang sangat kuat tentang betapa pentingnya merayakan perbedaan,” ujar Presiden Jokowi dalam sambutannya pada pertemuan dengan Paus Fransiskus, Korps Diplomatik, dan perwakilan masyarakat di Istana Negara, Jakarta, Rabu.
Dalam kesempatan tersebut, Presiden Jokowi menyampaikan kepada Paus Fransiskus bahwa Indonesia adalah negara yang majemuk, terdiri dari 714 suku bangsa yang tersebar di 17.000 pulau.
Presiden menekankan bahwa masyarakat Indonesia yang tinggal di pulau-pulau tersebut memiliki keanekaragaman budaya, agama, dan suku bangsa. Oleh karena itu, bangsa Indonesia terus berupaya menjaga harmoni di tengah kebhinekaan yang dimiliki.
Bagi Indonesia, perbedaan adalah anugerah, sedangkan toleransi adalah fondasi bagi persatuan dan perdamaian sebagai sebuah bangsa.
“Indonesia sangat beruntung memiliki Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika, yang memungkinkan kita untuk hidup rukun berdampingan,” tutur Presiden Jokowi.
Presiden juga menekankan bahwa semangat perdamaian dan toleransi inilah yang diinginkan Indonesia untuk disebarkan bersama Vatikan, terutama di tengah dunia yang semakin bergejolak.
Mengakhiri sambutannya, Presiden Jokowi mengajak seluruh masyarakat Indonesia dan Vatikan untuk merayakan perbedaan, saling menerima, dan memperkuat toleransi demi mewujudkan perdamaian serta dunia yang lebih baik bagi seluruh umat manusia.
Setelah rangkaian kegiatan kenegaraan di Istana Kepresidenan, Paus Fransiskus, yang memiliki nama asli Jorge Mario Bergoglio, dijadwalkan bertemu secara pribadi dengan anggota Serikat Jesuit di Apostolic Nunciature, Kantor Kedutaan Besar Vatikan di Jakarta. MM/AC