Presiden Beri Ultimatum kepada Oknum Korup, Jangan Ganggu Program Rakyat

  • Bagikan
Presiden Prabowo 4
Presiden RI Prabowo Subianto memberikan sambutan dalam puncak Hari Lahir (Harlah) Ke-102 Nahdlatul Ulama (NU) di Istora Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (5/2/2025).

Jakarta (MataMaluku) – Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, memberikan ultimatum tegas terhadap oknum korup yang berusaha menghambat keberhasilan program pemerintah dalam mewujudkan kesejahteraan rakyat.

Dalam 100 hari pertama kepemimpinannya bersama Kabinet Merah Putih (KMP), Prabowo telah berulang kali memperingatkan agar pemerintahan dijalankan secara bersih dan bebas korupsi.

“100 hari pertama saya sudah beri peringatan berkali-kali. Sekarang, siapa yang bandel, siapa yang ndablek, siapa yang tidak mau mengikuti tuntutan rakyat untuk pemerintahan yang bersih, saya akan tindak. Jangan kira kami ini bodoh,” tegas Presiden Prabowo di Istora Senayan, Jakarta Pusat, Rabu.

Sebagai Kepala Negara, Prabowo menyadari bahwa ada pihak-pihak yang menentang dan bahkan mencoba menggagalkan program-program yang dirancang oleh KMP untuk kesejahteraan rakyat. Namun, ia tetap memilih untuk fokus menjalankan agenda pembangunan tanpa terpengaruh oleh kritik yang tidak konstruktif.

Selama 100 hari kerja awal, Prabowo lebih banyak merefleksikan dan mengajak para anggota kabinet untuk mengoreksi diri jika menemukan kesalahan dalam pelaksanaan tugas mereka. Namun, ke depannya, jika masih ditemukan oknum yang korup dan menghambat program bagi masyarakat, Prabowo menegaskan bahwa mereka akan ditindak tegas.

“100 hari pertama kami ingin memberi kesempatan bagi kesadaran. Saya pernah menyampaikan kepada seluruh aparat dan institusi: bersihkan dirimu sebelum kau dibersihkan,” ujarnya.

Komitmen Prabowo untuk memberantas korupsi telah ia tegaskan berulang kali, termasuk dalam Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) di Sentul, Bogor, Jawa Barat, Senin (7/11/2024). Dalam kesempatan tersebut, Prabowo menekankan bahwa ada empat musuh utama dalam perjuangan menuju kemakmuran Indonesia, yaitu judi daring, narkoba, penyelundupan, dan korupsi.

Presiden mengungkapkan bahwa potensi kebocoran keuangan negara akibat judi daring mencapai Rp981 triliun atau sekitar 65 miliar dolar AS. Sementara itu, kerugian akibat penambangan ilegal diperkirakan mencapai tujuh miliar dolar AS atau sekitar Rp110,47 triliun. Selain itu, kebocoran APBN setiap tahunnya juga diperkirakan mencapai tujuh miliar dolar AS.

Oleh karena itu, menurut Prabowo, agar Indonesia mencapai kesejahteraan, empat permasalahan tersebut harus ditangani dengan tepat dan efektif oleh pemerintahannya. MM/AC

 

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *