Jakarta (MataMaluku) — Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung memerintahkan seluruh jajaran pemerintah provinsi untuk mengambil langkah cepat dan terukur dalam menghadapi cuaca panas ekstrem yang melanda ibu kota.
“Bapak Gubernur telah memerintahkan dinas-dinas terkait untuk segera bertindak dengan langkah konkret berbasis data, mulai dari modifikasi cuaca hingga edukasi masyarakat,” ujar Staf Khusus Gubernur DKI Jakarta, Chico Hakim, di Jakarta, Kamis (16/10).
Berdasarkan data BMKG, suhu udara di Jakarta mencapai 35 derajat Celsius dengan puncak panas antara pukul 10.00 hingga 14.00. Kondisi ini diperkirakan berlangsung hingga akhir Oktober atau awal November akibat pengaruh gerak semu matahari dan Monsun Australia.
Sebagai langkah mitigasi, BPBD DKI akan melanjutkan Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) bersama BMKG untuk mengatur distribusi curah hujan dan menurunkan intensitas panas. Dinas Kesehatan juga diminta menyiapkan fasilitas medis untuk menangani kasus dehidrasi, heatstroke, dan ISPA, serta mengedukasi masyarakat agar menghindari aktivitas luar ruangan saat siang hari.
Selain itu, Dinas Pertamanan dan Hutan Kota bersama Dinas Lingkungan Hidup mempercepat penanaman pohon untuk menekan efek “urban heat island”, memperkuat sistem drainase, dan memantau pohon rawan tumbang akibat angin kencang.
Pemprov DKI juga menggandeng komunitas untuk menyebarkan imbauan bagi warga agar menjaga hidrasi, mengurangi emisi kendaraan, serta memanfaatkan transportasi ramah lingkungan.
“Warga diimbau tetap waspada, mengikuti informasi resmi BMKG, dan melaporkan kondisi darurat melalui layanan 112 atau aplikasi JAKI,” tambah Chico.
MM/AC