Prajurit Marinir Gugur Saat Terjun Payung Jelang HUT Ke-80 TNI

  • Bagikan
Prajurit Marinir Gugur Saat Terjun Payung Jelang HUT Ke-80 TNI
Prajurit Batalyon Intai Amfibi-1 Korps Marinir TNI AL (Yontaifib-1)

Jakarta (MataMaluku) – Duka menyelimuti jajaran Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut (TNI AL) setelah seorang prajurit terbaiknya, Praka Marinir Zaenal Mutaqim dari Detasemen Intai Para Amfibi 1 (Denipam 1) Marinir, gugur dalam latihan terjun payung di perairan Teluk Jakarta. Peristiwa ini terjadi pada Kamis (2/10), saat latihan dalam rangka persiapan peringatan Hari Ulang Tahun Ke-80 TNI.

Kepala Dinas Penerangan TNI AL, Laksamana Pertama TNI Tunggul, menyampaikan bahwa insiden terjadi saat pelaksanaan Rubber Duck Operation (RDO), bagian dari rangkaian kegiatan “Presidential Inspection”. Saat itu, Praka Zaenal mengalami kecelakaan udara ketika proses pembukaan parasut. Meski parasut berhasil mengembang dan ia mendarat di air, situasi darurat terjadi yang menyebabkan kondisi kritis pada prajurit tersebut.

“Atas nama TNI Angkatan Laut, kami menyampaikan duka cita yang mendalam atas gugurnya salah satu prajurit terbaik kami, Praka Mar Zaenal Mutaqim,” ujar Laksma Tunggul dalam pernyataan resmi di Jakarta, Minggu (5/10).

Tim pengamanan laut yang siaga di lokasi kejadian langsung mengevakuasi Praka Zaenal menggunakan ambulance sea rider menuju posko kesehatan di Komando Lintas Laut Militer (Kolinlamil). Selanjutnya, ia dilarikan ke RSPAD Gatot Subroto untuk mendapat perawatan intensif. Namun, setelah dua hari menjalani penanganan medis, Praka Zaenal dinyatakan meninggal dunia pada Sabtu (4/10) dini hari.

Jenazah almarhum telah dimakamkan dengan upacara militer di kampung halamannya, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah. TNI AL turut mengusulkan kenaikan pangkat luar biasa sebagai bentuk penghargaan atas dedikasi dan pengabdiannya selama bertugas.

“Almarhum adalah prajurit yang berdedikasi tinggi, berprestasi, dan selalu menunjukkan semangat juang luar biasa dalam setiap penugasan. Kami berkomitmen menjadikan insiden ini sebagai pelajaran berharga untuk terus mengedepankan keselamatan dalam setiap latihan dan operasi,” tegas Laksma Tunggul.

TNI AL berharap keluarga yang ditinggalkan diberikan kekuatan dan ketabahan dalam menghadapi cobaan ini. Kehilangan ini menjadi duka mendalam tak hanya bagi keluarga besar TNI, tetapi juga bangsa Indonesia.

MM/AC

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *